1Jam, 1019 Botol Jadi Sapu

Paulus Pangka di tengah para ibu rumah tangga yang usai membuat sapu dari botol plastik bekas (Chandra AN)
SEMARANG KRJOGJA.com -Â Â Sebanyak 1000 ibu-ibu dari Kelurahan Sambiroto Tembalang Semarang, Minggu (5/1/2010) unjuk kebolehannya mendaur ulang sampah botol plastik bekas tempat minuman menjadi sapu. Kegiatan yang digelar di kawasan Citra Grand ini berlangsung satu jam dan mampu menghasilkan 1019 sapu.
Kegiatan yang mengkampanyekan Hidup Sehat Tanpa Sampah Plastik tersebut dihadiri Wakil Walikota Semarang Hj Hevearita Rahayu ini dan sejumlah pejabat Pemkot Semarang. Hevearita mengapresiasi para ibu-ibu rumah tangga yang dengan kreatifnya mendaur ulang sampah botol plastik bekas minuman menjadi sapu yang bermanfaat untuk menciptakan lingkungan bersih.
"Kami sangat bahagia sekali melihat kreatifitas ibu-ibu rumah tangga di wilayah Kelurahan Sambiroto ini. Semoga apa yang telah diperbuat ini mampu menjadi panutan para ibu rumah tangga di wilayah lain," ungkap Wakil Walikota Semarang.
Menurutnya, sekarang ini Pemerintah Kota Semarang telah mengeluarkan Perda yang mengatur melarang pemanfaatan plastik sebagai kemasan. Hal tersebut sebagai upaya mengurangi dan menghindari terciptanya sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan. Dengan mendaur ulang sampah plastik seperti yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Sambiroto, maka hal tersebut bisa mengurangi sampah plastik yang tidak bermanfaat.
Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) pun mencatat kreatifitas daur ulang yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga ini ke dalam catatan rekor prestasi ke-554.
Paulus Pangka SH, Ketua Umum Leprid menilai layak mendapatkan predikat prestasi kreatif dari lembaganya. Sebab selain idenya sangat inspiratif, juga akan berdampak baik pada lingkungan. "Ini kan sama juga sampah diolah bisa untuk membersihkan sampah," papat Paulus Pangka.
Harapan Paulus sama dengan Wakil Walikota Semarang, semoga bisa menginspirasi para ibu rumah tangga lainnya. "Lebih baik lagi apabila sapu dari botol plastik bekas ini bisa memiliki nilai ekonomi tinggi bila bisa dijual sebagai alat kebersihan," harap Paulus Pangka SH.
Menurut Paulus Pangka SH kegiatan diprakarsai oleh Walikota Semarang H Hendrar Prihadi SE MM dan diinisiasi Lurah Sambiroto, Agus Suryanto SSos MM. (Cha)
BERITA TERKAIT
Harga Telur Ayam di Sukoharjo Berangsur TurunÂ
Sleman City Hall Siap Hadirkan Suasana Liburan Seru Bagi Pet Lovers di Bulan Juni
Resmi Jabat Ketua DPRD Jawa Tengah, Ini Harapan Sumanto
SOREC UGM Gelar Seminar Nasional Tantangan Repolitisasi dan Menakar Kepemimpinan
Alumni Berikan Beasiswa 1 Tahun untuk 20 Pendaftar Pertama SMP 17'1
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS Cair Hari Ini
Mengenal Perguruan Silat Kartika Nusa
Jokowi Pastikan Nonton Konser Coldplay
Tak Sampai 15 Menit, Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina Ludes Terjual
Gaji ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini
PPIH Imbau Jemaah Jangan Selfie Berlebihan di Depan Kabah
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta
Pos Indonesia Tingkatkan Penerapan Digital Sebagai Alat Bantu Kerja Penyaluran Bansos
Protect Sport Rally Team Yogya Juara di Magelang
Transisi Ke Kendaraan Listrik Tekan Emisi 6,9 juta ton CO2
Atlet PB Mandala Jayapura Tampil di Polytron Walikota Cup
77 Persen Jemaah Haji Gelombang 1 Mendarat di Madinah
Situs Liyangan, Jejak Desa Mataram Kuno
Penyakit LSD Meluas, Peternak Kambing Malah Sumringah
Tahanan Polresta Meninggal, Orang Tua Lapor Polisi
Curi Laptop, Dua Pemuda Ini Diringkus Polisi