TPID DIY Waspadai Gangguan Jalur Distribusi

Ilustrasi
YOGYA (KRjogja.com) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY tengah memetakan dan mewaspadai jalur-jalur distribusi komoditas pangan yang terdampak bencana lonsor ataupun banjir. Apabila jalur distribusi komoditas pangan terganggu dikhawatirkan pasokan akan tersendat dan kenaikan harga nantinya.
Koordinator TPID DIY, Gatot Saptadi menyampaikan pihaknya telah mendata jalur-jalur distribusi komoditas pangan pokok yang terganggu akibat bencana banjir atau longsor yang terjadi baik di DIY dengan daerah sekitarnya. Sebab apabila jalur distribusi terganggu, dikhawatirkan terjadi kenaikan harga sembako yang berasal dari daerah-daerah yang dilanda bencana. tersebut.
"Sejauh ini belum ada laporan jalur distribusi sembako yang terganggu akibat banjir ataupun longsor. Kalau areal pertanian padi yang terendam di DIY memang ada 1.050 Hektare semoga bisa dipulihkan dan sudah ada jaminan stok beras aman hingga tahun depan oleh Bulog," tutur Gatot di Kompleks Kepatihan, Selasa (21/6).
Gatot mengatakan tengah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait nantinya. Apabila nanti jalur distribusi terganggu, pihaknya tentu akan mengambil langkah pengalihan dari sentra-sentra lainnya yang tidak terdampak bencana.
"Jalur perdagangan tentu sudah dipikirkan, apalagi yang terkena musibah jalur darat area selatan bisa dialihkan lewat utara atau pengiriman lewat jalur udara dan sebagainy," imbuh Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY tersebut.
Ketua III TPID DIY, Arief Budi Santoso mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penjajakan lokasi-lokasi banjir dan longsor tersebut apakah merupakan sentra produksi komoditas pangan atau bukan. Apabila daerah tersebut merupakan sentra produksi komoditas pangan pastinya akan berpengaruh.
Terkait inflasi jelang Lebaran 2016 ini, Arief mengungkapkan terdapat beberapa komoditas yang harganya mengalami kenaikan, namun tidak semua komoditas. Untuk bulan ini, kecenderungan kenaikan harga dialami beras, telur ayam, daging ayam dan gula pasir. Inflasi DIY pada Juni 2016 diprediksi lebih tinggi dikisaran 0,1 persen dibanding bulan sebelumnya 0,08 persen. Tetapi kenaikannya akan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya karena tahun ini harga komoditas pangan lebih terkendali. (R-4)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru