Aksi Mogok Makan, Front Independent Driver Online Tuntut 7 Hal ini

user
tomi 22 Oktober 2019, 13:21 WIB
untitled

SLEMAN, KRJOGJA.com - Empat anggota Front Independent melakukan aksi mogok makan dan berunjukrasa di kantor perwakilan penyedia aplikasi transportasi online di Kawasan Cassa Grande, Maguwoharjo, Sleman, Selasa (22/10/2019). Massa memadati kantor dan membentangkan poster atau spanduk dengan menuntut tujuh hal kepada seluruh peyedia aplikasi transportasi online. Sedangkan aksi mogok makan ditandai dengan menjahit bibir yang dilakukan perwakilan anggota.

"Front Independen Driver Online Indonesia menuntut penghapusa skema diskriminatif dan tidak transparan serta membuka fitur Grabcar di area bandara. Kami juga menuntut peghapusan pungutan liar (pungli) Rp2000 per trip atau menghilangkan potongan sebesar Rp20 persen," ungkap  Koordinator Lapangan Andi Kartala di sela aksi.

Dia menjelaskan driver online menginginkan pemutakhiran data/open suspen driver secara individu, menghapuskan potongan tambahan dari koperasi sampai pemerataan order untuk semua mitra. "Kami juga mendesak pemerintah untuk membuat aturan/hukum yang koperhensif dan berkeadilan serta holistik. Merambah sampai pada alur bisnis sampai dengan sistem trasportasi online. Kebijakan tersebut bisa berbentuk Undang-undang/Peraturan Pemerintah. Tentu saja dengan satu garis yang jelas untuk melindungi driver sebagaai representasi masyaaraakat yang bekerja di sektor trasportasi online," paparnya.

Dia menambahkan aksi ini tidak terlpas dari banjirnya investasi ke sektor transportasi online namun tidak berimbas pada kesejahteraan para mitra. Bahkan, fakta menunjukkan adanya skema baru membuat driver semakin terjepit dan dirugikan," tandasnya. (Ive)

Kredit

Bagikan