Rest Area Tol Diganti Pintu On/Off, Warga Ramai-Ramai Urus IMB

liputan6.com
YOGYA, KRJOGJA.com - Pembangunan Jalan Tol SoloYogyakarta-Bawen akan segera direalisasikan. Keberadaan jalan tol yang di wilayah DIY terbagi dalam dua trase, ruas Solo-Yogya dan YogyaBawen itu harus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat DIY. Jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton, akibat tidak adanya akses ekonomi.
Kasubdit Pertanahan dan Penataan Ruang Bappeda Sleman Dona Saputra Ginting ST MES mengatakan, untuk menjamin agar masyarakat tetap punya akses ekonomi dengan keberadaan tol, disepakati tidak memakai rest area, tapi diganti pintu on/off (exit tol) yang memungkinkan kendaraan keluar/masuk tol.
Dona menjelaskan, Tol Yogya-Solo yang melintasi Kabupaten Sleman khususnya sepanjang Ringroad Utara dan Selokan Mataram akan dibangun melayang. Di situ telah ditetapkan setidaknya empat pintu on/off (exit tol) yakni di Trihanggo, Monjali, UPN Veteran dan Maguwoharjo.
BACA JUGA :
21 Desa Terdampak Tol, Disiapkan Ganti Rugi Rp 5 Triliun
Ingin Dapat Ganti Untung Besar, Warga Berharap Terkena Proyek Tol Yogya
"Pintu on/off inilah yang menggantikan rest area. Di situ dimungkinkan dikembangkan pusat-pusat perekonomian seperti pusat oleholeh dan sebagainya,” terang Dona dalam Focus Group Discussion (FGD) ‘Kesiapan Masyarakat Sleman Menghadapi Pembangunan Jalan Tol’ di Sleman, Rabu (20/11).
FGD diselenggarakan Forum Pemantau Independen (Forpi) Kabupaten Sleman, menghadirkan narasumber lain Dosen Fisipol UGM/-Anggota Forpi Sleman Dr Hempri Suyatna dan Moris Situmorang (Sekretaris Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/GIPI DIY, Sekretaris Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia/PPJI DIY) dipandu moderator Ketua Forpi Sleman yang juga Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat Octo Lampito. Hadir pula Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Sleman
Arif Pramana.
Dijelaskan Dona, Tol Yogya-Solo akan melewati 6 kecamatan dan 14 desa di
Kabupaten Sleman dengan panjang jalan kurang lebih 22,36 km. Sedangkan Tol Yogya-Bawen melewati 3 kecamatan dan 7 desa sepanjang 7,65 km. Nantinya bakal dibangun Simpang Susun (SS) Jalan Tol di Trihanggo, Gamping atau di sebelah Utara Westlake Resto. Simpang susun ini menjadi penghubung Jalan Tol Yogya-Solo dengan Yogya-Bawen. Kemudian ada simpang susun di Purwomartani yang membagi jalur menjadi dua arah yakni tol ke arah Manisrenggo Klaten menuju Solo dan Jalan Bypass (jalan bebas hambatan) baru menuju Prambanan. "Selepas Simpang Susun Purwomartani ke arah Manisrenggo, jalan tol tidak lagi melayang,” katanya.
Terkait pelaksanaan pengadaan tanah oleh BPN, menurut Dona ada 10 tahapan, saat ini memasuki tahap ketiga yaitu penetapan penilai. Sosialisasi kepada warga terdampak Tol Yogya-Solo Desember 2019-Januari
2020, dan untuk Yogya-Bawen Januari-Februari 2020.
Arif Pramana mengakui saat ini warga yang tinggal di sekitar lokasi terdampak proyek tol mulai beramai-ramai mengurus surat atau sertipikat tanah dari Letter C. Bahkan ada yang satu desa secara kolektif mengurus
surat-surat kelengkapan tanahnya. Warga berharap jika terkena proyek tol nanti mendapatkan ganti untung cukup besar.
Moris Situmorang mengatakan, jika melihat tol di Jabodetabek, di sekitar pintu on/off (exit tol) akan berkembang bisnis properti. Karenanya warga jangan terburu-buru menjual tanahnya. Kawasan sekitar pintu on/off
juga sangat potensial dikembangkan bisnis kuliner.
“Tugas kita semua terutama Pemda adalah mempersiapkan kualitas pelayanan yang prima di pintu on/off supaya pengguna tol yang mampir tidak kecewa,” katanya.
Hempri Suyatna mengatakan, pembangunan jalan tol harus berdampak positif meningkatnya pertumbuhan investasi, ekonomi, pariwisata dan sektor UMKM. Selain itu perlu diperhatikan relokasi penduduk dengan tetap memperhatikan aspek sosiologis dan kenyamanan bagi penduduk yang tergusur.
“Perlu ada program terkait kemungkinan adanya transformasi pekerjaan dari sektor pertanian atau pemilik warung rakyat ke sektor lain,” tuturnya. (Dev)
BERITA TERKAIT
Hubungan China - Amerika Memanas
Bupati Mantu Sandingkan 22 Pasangan Pengantin
Klub Tumpuan Awal Pemain Kelas Dunia
Gara-Gara ingin Tinggal di Luar Negeri, Ayah Tega Bunuh Anak
Kendala Utama Menulis Karya Ilmiah, Belum Mampu Beri Solusi Terbaru
Terkait Karyawan Lembur tak Dibayar, Ini Hasil Pemeriksaan Tim
Dudung Abdurachman Jajaki Kerjasama Bersama Militer Jepang
Garuda Indonesia Kaji Penggunaan Jilbab oleh Pramugari
Konser ‘Binangun Sobat Satru', Denny Caknan Obati Kerinduan Penggemar di Kulonprogo
Pemkab Bantul Luncurkan Rencana Umum Pengadaan
Ledakan Petasan Guncang Majenang Cilacap, Satu Orang Tewas
Kawah Gunung Bromo Keluarkan Api
Mandatori Biodiesel Dituding Penyebab Minyak Goreng Langka dan Mahal
Pentagon Deteksi Balon Mata-mata China Lintasi Amerika
KPK Telusuri Harta Kekayaan Lukas Enembe
Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Dituntut 6,8 Tahun
Diduga Meninggal Dimasukan Kantong Mayat, Ternyata Masih Hidup
Nur Asia Uno Berbagi Pengalaman Kepada Pelaku Usaha Kerajinan di TRAVEX
Mendag Larang Pedagang Jual Beras Oplosan
Gara-gara HP Hilang, Remaja Nekat Lompat dari Lantai 3
Ganjar Naikkan Nominal Bantuan KJS