Polisi Nyari Lulusan Pesantren, Ini Maksudnya

user
tomi 19 November 2019, 14:07 WIB
untitled

BOYOLALI, KRJOGJA.com - Lulusan pesantren cukup banyak yang mengabdi di lembaga kepolisian meski jumlahnya belum terlalu signifikan jika dibandingkan dengan lulusan sekolah lain.

"Ada lulusan pesantren yang banyak menjadi polisi," cerita Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna, dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Desa Candi Gatak, Kecamatan Cepogo, Senin (18/11) sore kemarin.

Data itu, tutur Iskandar, didapatnya selama lima tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN), Polda Sumatera Selatan. Ia tak menutup mata, rasio jumlah lulusan pesantren yang menjadi polisi masih sedikit. Misal dari 300 siswa tiap angkatan, lulusan pesantren hanya lima sampai tujuh siswa saja.

Meski sedikit, kata Kombes Iskandar namun keahlian mereka di bidang keagamaan dimaksimalkan sebaik mungkin, diantaranya dengan melakukan dakwah. Tak sekedar hanya di lingkungan SPN, namun juga di lingkungan dan masjid sekitar SPN.  "Awalnya hanya lima yang bisa berdakwah, tapi bisa jadi 30 karena diajari siswa para lulusan pesantren," ceriteranya.

‎Program siswa santri berdakwah ini, sebutnya, agar kemampuan kepolisian bisa meningkat. Tak sekedar menjadi pelayan dan pengayom masyarakat saja, tapi punya kemampuan lain untuk berdakwah dan mengabarkan agama islam yang damai dan nilai-nilai kemajemukan.  "Di Sumsel saat ini sudah mulai banyak (Siswa SPN berdakwah),"

Terkait giat di Boyolali, ia menyampaikan jika itu menjadi bagian safari Maulid Nabi 2019 yang menjad program Polda Jateng. Tak hanya di Boyolali, namun juga di berbagai pondok pesantren lain di seluruh kabupaten di Jateng. Tujuannya, agar sinergitas antara kepolisian dan pesantren, santri, serta alim ulama tetap kompak untuk menjaga ketahanan dan keamanan negara. (Gal)

Kredit

Bagikan