Bawang Merah Kerek Inflasi Kota Yogya

user
tomi 03 Desember 2019, 09:45 WIB
untitled


JAKARTA, KRJOGJA.com - Laju inflasi nasional pada November 2019 sebesar 0,14 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari - November) 2019 sebesar 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 3 persen.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12). "Untuk komponen inti pada November 2019 mengalami inflasi 0,11 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari - November) 2019 sebesar 2,91 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 3,08 persen," bebernya.

Dijelaskan Suharyanto, dari 82 kota IHK, 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30 persen dan terendah terjadi di Malang sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,06 persen dan terendah terjadi di Batam dan Denpasar masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, Kota Yogyakarta mengalami inflasi 0,31 persen pada November 2019 yang disebabkan naiknya indeks harga konsumen

(IHK). Andil terbesar yang mendorong terjadi inflasi adalah bawang merah naik 34,31 persen. Tingkat inflasi tahun kalender pada November 2019 terhadap Desember 2018 sebesar 2,30 persen dan

tingkat inflasi dari tahun ke tahun selama November 2019 terhadap November 2018 sebesar 2,88 persen.

Kepala BPS DIY Dr Heru Margono MSc mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2019 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. "Komoditas yang mengalami kenaikan harga

pada November 2019 sehingga memberikan andil mendorong terjadinya inflasi di antaranya bawang merah naik 34,31 persen dengan memberikan andil 0,10 persen, daging ayam ras naik 4,03 persen dengan memberikan andil 0,04 persen, angkutan

udara dan telur ayam ras naik 2,50 persen dan 4,62 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,03 persen dan sebagainya," tutur

Heru di kantornya, Senin (2/12).

Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan laju inflasi di antaranya cabai merah turun 18,51 persen dengan memberikan andil -0,05 persen, cabai rawit turun 14,66 persen dengan memberikan andil -0,03 persen. Selanjutnya pir, emas perhiasan, telepon seluler, cabai hijau, ayam hidup dan daun melinjo turun 13,14 persen, 0,89 persen, 1,95 persen, 12,04 persen, 4,32 persen dan 14,98 persen dengan masingmasing memberikan andil - 0,01 persen. (Lmg/Ira)

Kredit

Bagikan