Sultan Sayangkan Aksi Kekerasan Kembali Terjadi

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X
Krjogja.com - YOGYA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyayangkan adanya aksi kekerasan di jalan Kusumanegara. Terlebih peristiwa kekerasan itu sudah beberapa kali terjadi menimbulkan berbagai macam kerugian. Menyikapi hal itu Sultan mengharapkan agar budaya kekerasan dihilangkan. Pasalnya jika hal itu tidak dilakukan, aksi tersebut (kekerasan) bisa terus berulang.
“Selama mereka masih mendahulukan kekerasan, bukan masalah ngomong keras. Masalah seperti ini akan terus, tidak hanya itu. Kalau bertemu sama saya, mereka bilang beri saya kesempatan untuk saya menyesuaikan diri,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Rabu (24/8), menjawab pertanyaan wartawan terkait munculnya kejadian kekerasan di Jalan Kusumanegara, Selasa (23/8) malam, yang akhirnya menimbulkan satu orang korban jiwa.
Sultan mengaku, sudah beberapa kali mengadakan dialog dengan mahasiswa agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan karakter dan budaya yang ada di Yogyakarta. Karena sebetulnya adanya tindak kekerasan bisa dicegah apabila mereka dapat beradaptasi dan melakukan penyesuaian dengan lingkungan baru.
Untuk itu apabila pihak-pihak terkait tidak mampu menuntaskan persoalan, pihaknya menegaskan siap untuk turun tangan. Untuk itu pihaknya meminta adanya peran aktif. Karena dengan adanya kesadaran untuk menjaga ketertiban masyarakat secara bersama-sama. Termasuk menyelesaikan masalah dengan musyarawah bukan kekerasan.
“Kalau tidak bisa ngatasi kan mesti saya disuruh turun. Tetapi kalau setiap tahun seharusnya bisa diantisipasi. Karena kalau mahasiswa baru itu ke Yogya perlu penyesuaian kan gitu. Nah penyesuaian ini yang sering ada salah paham, kalau carane ngene kan setiap tahun ada bisa terjadi kekerasan,” tandasnya.
Kabag Humas Polresta Yogya AKP Timbul SR SH kepada wartawan, Kamis (24/8/2022) mengungkapkan, Polresta Yogyakarta masih mengejar pelaku penganiayaan yang berakibat korban JTM (32) warga Condong Catur Depok Sleman, meninggal dunia.
“Kejadian Selasa (23/8/2022) sekira pukul 20.30 WIB akan berlangsung rapat di Asrama Mahasiswai. Saat rapat berlangsung, kemudian ada yang melempar dengan sandal, selanjutnya terjadilah keributan,” ungkap Mapolsek Umbulharjo.
Menyadari korban cuma datang berempat kemudian memutuskan untuk keluar dari rapat dengan maksud meninggalkan lokasi, “Akan tetapi di depan pintu sudah dihadang beberapa orang dengan membawa sajam,” papar Timbul. (Ria/Vin)
BERITA TERKAIT
Sudah Saling Kenal, Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Pakem
Mudah! Begini Cara Mencari Lagu Terbaru Online
Pertamina Amankan Stok dan Penyaluran Bahan Bakar Jateng-DIY
Bangun Komunitas Kendaraan Listrik, Menkeu Guyuri 7 Macam Insentif
Sah, Rocco Commisso Pemilik Baru ACF Fiorentina
Mengapa Pemerintah Larang Impor Pakaian Bekas Ilegal, Begini Jawaban MenkopUKM
Solo Marak Bisnis Thrifting, Begini Tanggapan Gibran
Jelang Ramadan, Polda DIY Bagikan Sembako Bagi Buruh
Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida, Siapa Saja?
Pesawat Lion Air Rute Bali-Solo Mendarat di Bandara YIA, Ini Penjelasannya
Perhoti dan Peragi Dampingi Tanam Kelengkeng
Pimpin PBVSI Lagi, Imam Sujarwo Tolak Naturalisasi Pemain Timnas
SPKLU Hadir di Kudus, Mudik Lebaran Lebih Nyaman
Bupati Klaten Lantik 60 Pejabat Baru
Persiapkam Angkutan Lebaran, DJKA-KAI Purwokerto Lakukan Inspeksi Keselamatan
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
IKPNI Silaturahmi ke Kadipaten Pakualaman
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
MUI Kabupaten Sleman Gelar MUSDA X 2023, Dr KH Ahmad Fatah MA Terpilih Ketum
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik