TEMANGGUNG, KRjogja.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Temanggung mendukung upaya-upaya pemerintah dalam pelaksanaan program deradikalisasi terutama deradikalisasi di luar lapas kepada eks narapidana terorisme (napiter) yang disebut mitra deradikalisasi.

Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto mengatakan DPRD dan Pemkab Temanggung sangat senang dan antusias begitu ditunjuk untuk mensukseskan deradikalisasi di luar lapas pada mitra deradikalisasi. Lokasi ada di lahan perhutani di sekitar area food estate di Desa Bansari Kecamatan Bansari yang berada di lereng Gunung Sindoro.

"Kami sangat mendukung, upaya deradikalisasi pada mitra deradikalisasi. Mereka adalah saudara kita," kata Yunianto, Sabtu (30/7).

Dia mengatakan program deradikalisasi yang diterapkan di Temanggung adalah berbasis kesejahteraan dengan konsep Kawasan Terpadu Nusantara (KTN). Temanggung merupakan satu-satunya KTN yang ada di Jateng.

Di Indonesia KTN akan diwujudkan di lima provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.

Disampaikan segenap elemen terlibat sebagai upaya dukungan deradikalisasi ini, mulai petani, ormas, kelompok pemuda, anggota DPRD hingga pemerintah. Kesuksesan program deradikalisasi menjadi salah satu upaya mencegah terorisme.

"KTN di Temanggung merupakan persembahan masyarakat Temanggung dalam pemberatasan dan pencegahan terorisme," kata dia.

Di Temanggung kata dia eksnapiter akan dilatih bertani kopi dan berbagai pengolahan kopi. Petani Temanggung sangat piawai dalam penanaman kopi dan pengolahan kopi ini bahkan kopi Temanggung telah diekspor ke sejumlah negara.

Bupati Temanggung HM Al Khadzig menyatakan pendekatan kesejahteraan sangat strategis dalam program deradikalisasi.

Dikatakan pendekatan lunak seperti pendekatan kesejahteraan akan efektif apalagi dibarengi edukasi bahaya terorisme.

“Penanganan terorisme tidak bisa dilakukan hanya dengan hard power saja,” kata dia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar mengatakan KTN merupakan salah satu bentuk pendekatan lunak yang mengedepankan aspek kesejahteraan dengan memberikan fasilitas kepada mitra deradikalisasi, penyintas dan masyarakat untuk mengembangkan produktivitas ekonomi.

"Kawasan KTN dijadikan sarana reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi agar memiliki kemandirian ekonomi," kata dia.

Pada jangka panjang, dia menerangkan KTN diharapkan mampu mencegah radikalisme dan terorisme melalui transformasi mindset. KTN merupakan upaya penanggulangan terorisme berbasis kesejahteraan. "Kolaborasi dan sinergi diperlukan sebagai bentuk negara hadir dalam upaya penanggulangan terorisme," kata Kepala BNPT.

Di dalam wilayah KTN, upaya deradikalisasi berbasis kesejahteraan juga akan dihidupkan dengan kegiatan dialogis penanaman nilai-nilai kebangsaan dengan konsep Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI (Warung NKRI). (Osy)