Soal Difabel Ditolak Naik KRL di Balapan, KAI Commuter Minta Maaf

YOGYA, KRJOGJA.com - Beberapa hari lalu muncul unggahan di sosial media yang menunjukkan seorang difabel ditolak naik KRL Solo-Jogja dari Stasiun Balapan.
Hal tersebut menjadi perhatian, padahal penumpang tersebut sebelumnya sudah menempuh perjalanan dari Yogyakarta (Lempuyangan) menuju Solo menggunakan moda transportasi pengganti KA Prameks tersebut.
Leza Arlan, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter membenarkan adanya peristiwa tersebut pada Senin 25 Juli lalu. Pihaknya menyatakan akan meminta maaf pada pengguna dengan disabilitas tersebut secara langsung.
“KAI Commuter juga akan segera menemui pengguna tersebut untuk menyampaikan permintaa maaf secara langsung. Sebelumnya pengguna tersebut juga telah menggunakan KRL dari Stasiun Lempuyangan dan dibantu petugas di stasiun dan di dalam KRL,” ungkapnya melalui rilis tertulis pada media, Kamis (28/7/2022).
Leza menyampaikan kronologi kejadian di Stasiun Solo Balapan, di mana saat itu petugas menawarkan menggunakan kursi roda yang tersedia di stasiun agar dalam pelayanan bisa membantu dan memastikan keselamatan baik ketika naik turun lift ataupun KRL, mengingat memang alat pembantu yang digunakan berbeda.
Pihaknya pun meminta maaf apabila pelayanan dan penanganan petugas saat itu tidak sempurna.
“Untuk kenyamanan pengguna dengan disabilitas KAI Commuter menyediakan Pusat Pelayanan Disabilitas yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Sebelum bepergian menggunakan KRL dapat menghubungi nomor pelayanan 081296605747 dapat melalui telepon, SMS, dan layanan whatsapp untuk menginformasikan perkiraan waktu kedatangannya di stasiun keberangkatannya.
Pengguna dengan disabilitas dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan khusus disabilitas dan bantuan petugas di stasiun keberangkatan. Selanjutnya, petugas akan berkoordinasi dengan petugas baik di dalam KRL maupun petugas di stasiun tujuan, petugas juga akan mengantarkan hingga hendak menggunakan moda transportasi lanjutan,” terangnya.
Dalam video yang diunggah oleh beberapa akun berfollowers besar itu diketahui penumpang dengan disabilitas mendapat penolakan dari dua petugas di stasiun.
Difabel bernama Yohan itu mempertanyakan alasan logis mengapa tak diperkenankan naik KRL dengan kondisinya yang menggunakan kursi roda berbentuk sepeda dengan tiga roda, penunjang mobilitasnya sehari-hari.
Petugas tetap tak mengijinkan difabel itu masuk ke KRL karena dimensi kursi roda yang dinilai terlalu panjang. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Tak Hanya Berkah, Puasa Arafah Jadi Ibadah Sunnah Penghapus Dosa
Data BPS Tunjukkan Jumlah Perokok Anak Turun di 2022
James Cameron Buka Suara, Jack Dawson Bisa Selamat di Film Titanic
Mau Tau Isi Goodie Bag Grammy Awards 2023? Ternyata Ada Gift Card Sedot Lemak
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pantau Wilayah Rawan Bencana Alam
Lempeng Anatolia Picu Gempa Turki yang Sudah Renggut 1.600 Nyawa
Satu Abad NU, Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global
Setoran Dividen & Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun
Wapres Minta AAL Adakan Pendidikan Terbaik untuk Taruna
Jika Diizinkan, Elon Musk Kirim Starlink ke Turki
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri