YOGYA, KRJOGJA.com - Seorang abdi dalem milenial di Kraton Yogyakarta viral di tiktok beberapa hari terakhir. Pemuda bernama Satya Bilal ini mendapat perhatian banyak warganet karena pengalamannya di berbagai kesempatan saat bertugas menjadi abdi dalem di Kraton Yogyakarta

Dalam salah satu video, Satya menceritakan pengalamannya mengeluarkan 0 Rupiah saat bekerja menjalankan tugasnya di Kraton Yogyakarta. Dalam video yang telah mendapatkan hampir 11 ribu like hingga, Senin (25/7/2022) ini, Satya mengungkap ia tak mengeluarkan sepeserpun uang untuk saat bekerja sebagai abdi dalem Kraton.

Satya mengungkap untuk satu kali bekerja sebagai abdi dalem, ia tak mengeluarkan uang karena bensin dari rumahnya ke Kraton tak masuk hitungan lantaran lokasi dekat. Lalu ia juga menceritakan mendapat makan siang dan snack sore saat bekerja mengantarkan media shooting di Kraton dan menyaksikan pagelaran musik gamelan di salah satu bangsal.

“Satu-satunya pengeluaran saya, ya kalau ngelarisi dagangan UMKM di sekitar Kraton. Ada es segar-segar, makanan kecil juga banyak. Kalau sebenarnya ya 0 Rupiah pengeluaranku kalau kerja di Kraton,” ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com, Senin (25/7/2022) malam.

Selain itu, ada pula video a day in my life sebagai abdi dalem Kraton Yogyakarta. Video itu pun viral karena ditonton lebih dari 200 ribu kali dan disukai hampir 27 ribu pengguna tiktok. Satya menunjukkan apa saja yang dilakukan abdi dalem Kraton Yogyakarta dengan segala keseruannya.

Satya mengungkap, ide awal membuat konten Tiktok menjadi abdi dalem berlatar positif, bahwa anak muda masih banyak yang tertarik dengan kebudayaan. Bahkan menurut dia, tidak sedikit yang kemudian bertanya, berminat menjadi abdi dalem di Kraton Yogyakarta.

“Saya cuma kepikiran siapa tau berita positif tersebut bisa diangkat bahwa anak muda masih banyak yang tertarik pada kebudayaan dan berminat menjadi abdi dalem. Banyak dm yang masuk yang japri menanyakan cara menjadi abdi dalem bahkan hanya sekedar magang. Berarti aku tarik kesimpulan, minat cinta budaya masih besar dikalangan anak muda,” lanjut Satya.

Ia menilai, media penyebaran kebudayaan selalu terus berkembang menyesuaikan masa. Inilah yang melatarbelakangi ia membuat akun tiktok dan membagikan kesehariannya menjadi abdi dalem.

“Memang mungkin perlu kemasan yang kekinian sesuai dengan frekuensi mereka, karena selama ini budaya terkesan old school dan kaku cuma milik orang yang sudah tua. Dari video-video saya, terlihat bahwa banyak anak muda yang tertarik, berminat untuk ikut melestarikan budaya,” lanjut dia.

Satya pun mengaku akan berusaha membuat konten-konten menarik dan bermuatan positif ke depan. Ia berharap semakin banyak generasu muda yang tertarik untuk turut melestarikan budaya khususnya di Yogyakarta. (Fxh)