SKM Tidak Boleh Menjadi Sumber Asupan Gizi Satu-satunya bagi Anak

Diskusi kajian pola konsumsi susu kental manis. Foto: Istimewa
YOGYA, KRJOGJA.com - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2022, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM mensosialisasikan kegiatan pertemuan ilmiah dan focus group discussion (FGD) yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan tema 'Kajian Pola Konsumsi Susu Kental Manis pada Anak di Indonesia dan Konsekuensinya terhadap Kecukupan Gizi'.
Hasil kajian yang disampaikan oleh Prof dr Mohammad Juffrie SpA(K) PhD dan Prof Dr Ratu Ayu Dewi Sartika Apt MSc menyebutkan bahwa konsumsi SKM tidak boleh menjadi sumber asupan gizi satu-satunya bagi anak. Walaupun demikian, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami efek SKM terhadap kesehatan anak.
Hasil kajian tersebut kembali diperkuat oleh Prof Dr dr Aryono Hendarto SpA(K) bahwa anak-anak memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. "Oleh karena itu, orang tua didorong bijak dalam memberikan makanan bergizi untuk anak," katanya.
Menanggapi dari hasil kajian yang disampaikan oleh akademisi, Yusra Egayanti SSi Apt MP dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan berbagai regulasi dan usaha yang sudah dilakukan BPOM menyikapi isu SKM pada anak. Ia juga menambahkan bahwa usaha untuk pengetatan peraturan mengenai pencantuman informasi nilai gizi dan labelling perlu dukungan berbagai pihak termasuk pelaku usaha dan konsumen.
Sudaryatmo SH dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga berharap bahwa pemerintah dan pelaku usaha dapat terus berusaha untuk menyampaikan informasi gizi dan komposisi yang bertanggungjawab pada produk, termasuk mengedukasi konsumen untuk paham dan mampu memilih gizi yang baik.
Menurut Sudaryatmo, pada era digital ini, informasi dapat diperoleh masyarakat lewat berbagai sumber. "Informasi gizi dan kesehatan perlu mencari cara-cara yang sesuai dengan target penerima informasi sehingga informasi tidak hanya sekadar dibuat dan disosialisasikan, tapi juga diterima dan dipahami oleh sasaran," ujarnya.
Pada diskusi kelompok terarah, terdapat tiga komponen utama yang didiskusikan yaitu mengenai peraturan pemerintah, usaha promosi kesehatan, dan perilaku konsumen. Banyak isu menarik yang dibahas dalam diskusi ini termasuk pandangan bahwa isu perubahan gaya hidup dan konsumsi tidak hanya berfokus pada SKM saja, namun termasuk minuman berpemanis lainnya.
Selain itu, keberadaan peraturan-peraturan yang sudah sesuai dengan dunia internasional perlu didukung pelaksanaannya oleh semua pihak. Kandungan gula pada SKM memang lebih tinggi dibanding produk susu lainnya. Tetapi banyak minuman berpemanis siap santap yang memiliki gula sama banyaknya. Akan lebih baik jika tindak lanjut kegiatan ini juga mencakup masukan untuk konsumsi minuman berpemanis lain, tidak hanya SKM. (Dev)
BERITA TERKAIT
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik
DPRD Purworejo - FH UAD 'Susun' Raperda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Terbagi Dalam 3 Dapil, Jumlah Anggota DPRD Kota Magelang 25
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ramadan Djoewara #2 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu
Kirab Mata Air, Bupati Klaten Sebar Udik- Udik
Siswa SMP N 1 Pleret Ukir Prestasi di Popda DIY
Donor Darah di Plaza Malioboro
Rilis Kinerja dan Pemusnahan BB, Polresta Jaga Keamanan Kondusif Jelang Ramadan
8 Pendaftar Bersaing Ketat Seleksi Direktur PDAM Sukoharjo
Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023
Awal Puasa Ramadan 2023 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Hingga NU
Kawal Perbaikan Jalan Dlingo, ADB Audiensi ke PU PESDM DIY
Gunakan Kunci Magnet, 3 Tersangka Curanmor Dibekuk
Nguri-uri Budaya, Padusan Boyolali Kembali Digelar Meriah
YKI Sosialisasi Cegah Kanker Secara Dini dan Mandiri
Beban Utang Tinggi, RI Bakal Kehilangan Generasi Terbaik
Peringati Hari Hutan Internasional, 28.800 Pohon Ditanam di Purbalingga