DKV ISI Gelar Festival Komik dengan Format Baru ComSequen

user
ivan 03 September 2022, 14:42 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Memasuki tahun ajaran baru 2022/2023, Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta (Prodi DKV ISI Yogyakarta) siap menggelar ComSequen; Comic and sequential art festival. ComSequen merupakan format baru dalam penyelanggaraan festival komik yang diselenggarakan oleh Prodi DKV.

Sebagai pioner dalam pendidikan tinggi Desain Komunikasi Visual, Prodi DKV memiliki sejarah yang cukup panjang dalam pendidikan tinggi seni rupa, prodi DKV telah banyak berkontribusi pada sejarah dan perkembangan disiplin keilmuan seni, media dan desain, salah satunya dalam bidang komik. Sejarah mencatat bahwa komik resmi masuk dalam kurikulum pendidikan tinggi DKV pada 1996 yang lalu, dan DKV ISI Yogyakarta menjadi yang pertama dalam penyelenggaraan mata kuliah ini di Indonesia.

Daru Tunggul Aji, Ketua Program Studi DKV ISI Yogyakarta menyampaikan penyelenggaraan festival komik menjadi salah satu kegiatan unggulan prodi yang diharapkan tidak hanya berimplikasi bagi perkembangan komik dari sisi akademik, namun juga non akademik, dalam artian, festival ini nantinya akan banyak melibatkan mitra, baik PT lain, Non PT maupun dari dunia industri. Di sisi lain, keterlibatan para komikus Indonesia maupun dari mancanegara membuka wawasan lebih luas tentang komik sebagai mata kuliah juga komik dalam ruang lingkup industri.

“Sebelumnya, Comsequen dikenal publik melalui Festival Komik Nasional (FKN). FKN pertama kali diselenggarakan pada 2012 di Jogja Nasional Museum dengan tema Meragam Komik Membaca Budaya. Tahun ini FKN bertransformasi lebih luas lagi, menjadi ComSequen,” ungkapnya pada wartawan, Sabtu (03/09/2022).

Pada FKN 2012 tersebut, event utamanya adalah pameran dan didampingi oleh side event yang berupa sarasehan, anugerah cilvasastra bidang komik kepada Hasmi (Kreator Gundala), bedah komik atau sesi partisipan, bazaar, pemutaran film super hero Indonesia, lomba ’Yuk Bikin Komik’ dan pembuatan komik strip terpanjang yang diikuti oleh 80 komikus dari berbagai generasi dalam rangka memperingati 80 tahun komik Indonesia diukur berdasarkan terbitnya komik “Put On”, komik lokal yang muncul pertama kali di Indonesia.

Setelahnya, pada gelaran FKN 2017 tema yang diangkat adalah Komik Kampus karena untuk menjadi pengingat bahwa dari kampus DKV ISI Yogyakarta mata kuliah Komik, yang kini bernama mata kuliah Seni Gambar Sekuensial, mampu berdiri mandiri dan masuk dalam kurikulum pengajaran secara resmi di Indonesia. Tema ini juga untuk menunjukkan bahwa acara ini diadakan oleh sebuah institusi akademis yang melihat begitu banyak potensi yang bisa digali dari media komik, namun tidak ingin acara ini hanya terbatas pada ceruk-ceruk akademis yang kaku.

Edi Jatmiko, Project Manager Comsequen 2022 menambahkan dalam rangka merespon perkembangan komik di tahun 2022, penyelenggaraan FKN (Festival Komik Nasional) diperluas sekupnya pada level internasional dengan nama ComSequence 2022 International Comic and Sequential Arts Festival. Komik berkembang dari media cetak hingga kini berada di arus petumbuhan komik digital baik secara media maupun pada distribusi.

“Meskipun komik cetak masih bisa kita temukan baik pada offline maupun online marketplace, namun dominasi mulai bergeser pada komik digital yang dibaca melalui gawai dengan cara, karakter dan pola yang baru,” sambungnya.

Edi mengungkap ComSequen 2022 International Comic and Sequential Arts Festival mengangkat tema Kalabendu; aftermath. Secara umum tema ini muncul merespon pandemi sebagai masa sulit bagi sebagian besar manusia dan dialami hampir keseluruhan negara sebagai masa kalabendu.

“Kalabendu merupakan kosakata Bahasa Sansekerta yang diterjemahkan secara umum yakni kala sebagai representasi waktu dan bendu sebagai terjemahan belenggu, kesusahan, ikatan, keterbatasan. Sedangkan aftermath merupakan diambil dari Bahasa Inggris yakni setelah kejadian/paska kejadian. Secara harafiah tema ini dimaksudkan sebagai upaya merespons kondisi paska pandemi, meskipun belum selesai dan masih ada kemungkinan akan ada lagi, namun setidaknya masa-masa puncak kritis sudah terlewat dan kehidupan berangsur normal dengan pola baru sudah diterapkan di berbagai negara.
 Tema Kalabendu; aftermath diangkat untuk menggambarkan ketangguhan dalam perjalanan panjang peradaban manusia yang paling esensial, yaitu memastikan eksistensi manusia beserta dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya,” jelasnya.

ComSequence 2022; International Comic and Sequential Arts Festival mencoba menghadirkan manusia dengan keberadaan di luar dirinya pada level individu, masyarakat hingga tingkat dunia dalam berupaya menjaga esensi dasar kemanusiaan dalam sebuah masa yang berubah-ubah. Saling berbagi penguatan personal dan aspek-aspek yang melingkupinya, saling berbagi ide-ide pemecahan masalah baik antar individu, kolektif komunitas, daerah, bahkan negara. Mewadahi kreatifitas dan inovasi dalam berbagai hal untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia, serta menyediakan wadah kolaborasi dan komunikasi yang dihadirkan dalam sebuah komik.

ComSequen 2022; International Comic and Sequential Arts Festival akan digelar pada 19-26 September 2022. Selama 8 hari, festival ini akan menyuguhkan ragam acara yang sangat menarik mulai Lomba Komik, Workshop, Diskusi Buku, Talkshow, Launching Product Huion RDS220 dan Campaign Huion Talent Hunt 2022 Live Demo oleh Gomesh Karnchanapayap dari Silpakorn University Thailand dan Indiria Maharsi dari DKV ISI Yogyakarta.

Selanjutnya akan ada penganugerahan Cilva sastra bagi tokoh Desain Grafis Indonesia, yakni Hanny Kardinata atas sumbangsih pemikiraannya terahadap perkembangan desain grafis di Indonesia. Festival ini juga meyajikan Costplay Sedina Muput atau seharian full cosplay

Comsequen 2022 juga turut melibatkan pelajar, mulai dari tingkat SMP hingga SMA untuk berpartisipasi dalam lomba komik. Panitia menyelenggarakan tiga lomba komik dengan hadiah sangat menarik. Terdapat tiga jenis lomba, yang pertama lomba desain karakter super hero, dengan tema Pahlawan super nusantara, yang kedua Lomba Komik Strip dengan tema superhero indonesia. Dua lomba komik ini terselenggara atas dukungan penuh dari HUION BIC Indonesia. (Fxh)

Kredit

Bagikan