Meski Tekanan Harga Menguat, Inflasi DIY Terendah di Jawa

user
Agusigit 04 Oktober 2022, 20:11 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada September 2022 tercatat 1,05% (mtm). Dengan capaian tersebut, secara tahunan inflasi DIY pada 2022 berada pada level 6,81% (yoy). Pada akhir Triwulan III 2022, DIY alami inflasi setelah sebelumnya alami deflasi secara bulanan. Namun demikian, capaian inflasi bulanan DIY lebih rendah dibandingkan provinsi lainnya di Jawa (DKI Jakarta (1,21%; mtm), Jawa Barat (1,21%; mtm), Banten (1,12%; mtm), Jawa Tengah (1,19%; mtm), Jawa Timur (1,23%; mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan mengatakan berdasarkan disagregasinya, inflasi DIY pada September 2022 didorong kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan kelompok inflasi inti (core inflation), sementara kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) mengalami deflasi. Inflasi terutama bersumber dari dampak langsung kenaikan harga tarif bahan bakar kendaraan, di sisi lain komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai merah, dan minyak goreng melanjutkan deflasi, menahan laju inflasi yang lebih tinggi.

"Adanya penyesuaian harga ikut mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada level 124,8, masih optimis meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya yaitu 139,1. Tertahannya keyakinan konsumen juga terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp3,1–4 juta," paparnya di Yogyakarta, Selasa (4/10).

Budiharto menyampaikan dari kelompok administered price, inflasi terbesar disebabkan meningkatnya harga tarif bensin subsidi. Selaras dengan kenaikan harga minyak dunia, pemerintah Indonesia melakukan penyesuaian harga bensin subsidi dan nonsubsidi per 3 September 2022.

"Adanya peningkatan harga ini berdampak langsung terhadap kenaikan tarif kelompok transportasi lainnnya seperti angkutan antar kota dan kendaraan roda dua online," tandasnya.

Sementara itu dari kelompok volatile food secara bulanan, Budiharto mengungkapkan mengalami deflasi. andil inflasi terbesar berasal dari komoditas hortikultura, yakni bawang merah dan cabai merah, yang masing-masing menyumbang andil -0,04% (mtm). Harga bawang merah di tingkat konsumen mengalami penurunan seiring dengan panen di daerah sentra didukung cuaca yang kondusif. Selain itu, permintaan juga menurun pasca berlalunya periode festive season dan berlibur.

"Secara keseluruhan, inflasi DIY tahun 2022 diprakirakan meningkat dibandingkan tahun 2021. Prakiraan ini utamanya disebabkan permintaan domestik yang membaik dan transmisi harga global ke domestik yang berlanjut," jelasnya.

Dalam rangka antisipasi risiko inflasi, BI bersama dengan TPID DIY terus melakukan serangkaian kegiatan untuk memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif. (Ira)

Kredit

Bagikan