Masuk TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Sumaryanto Berikan Yang Terbaik

mobil polisi terbalik di stadion kanjuruhan/Liputan6.com
Krjogja.com - SLEMAN - Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Dr Sumaryanto MKes AIFO berkomitmen untuk memberikan yang terbaik pada pengusutan kasus tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus suporter beberapa waktu lalu. Tergabung menjadi anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Sumaryanto langsung mengikuti rapat awal, Selasa (4/10/2022) kemarin.
"Kemarin, kemarin siang saya ditimbali Pak Menkopolhukam, ya begitu ditimbali untuk tugas mulia ini ya jawaban saya, Bismillah, Insyaallah saya siap. Ini nanti (kemarin) kami rapat, dengan tim gabungan pencari fakta tragedi kanjuruhan, dari ketua, wakil ketua, pak sekretaris, Pak Menkopolhukam, Pak Menpora dan tim kami yang lain," ujar Sumaryanto kepada Krjogja.com usai menghadiri upacara Dies Natalis ke-58 FMIPA UNY.
Menurut Sumaryanto, inti dari kehadiran TGIPF dalam penyelesaian kasus tragedi Stadion Kanjuruhan ini adalah melakukan identifikasi kasus tersebut untuk mencari solusi terbaik agar kedepan tak lagi terjadi kasus yang sama. "Intinya kita akan cari yang terbaik, win-win solusinya dan kita ambil hikmahnya. Kalau membuat susah, membuat kalah ya jangan diulang dan yang boleh diulang itu yang membuat senang dan menang," jelasnya.
Lebih lanjut rektor UNY ini menjelaskan, dalam proses identifikasi terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan ini dirinya ingin menekankan bahwa hal-hal yang membuat susah dan membuat kalah akan dikurangi, atau bahkan jika memungkinkan dihilangkan. Hal-hal yang membuat susah dan kalah ini bisa berasal dari beberapa hal yang terkait dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Beberapa hal tersebut meliputi, orang-orang yang terlibat di dalamnya, manajerial dalam pelaksanaan sebuah pertandingan sepakbola, atau sarana dan prasarananya penunjang sebuah pertandingan sepakbola. "Kita cari pemahaman bersama terkait hal-hal ini. Sebetulnya kan background-nya semua ingin yang terbaik, kalau masih ada yang kurang baik, ya akan kita cari dan kita eliminir," tandasnya.
Sejatinya, lanjut Sumaryanto mengatakan, suporter, pemain, pelatih, penyelenggara dan pihak keamanan pasti menginginkan yang terbaik dalam penyelenggaraan sebuah pertandingan sepakbola. "Kira cari titik temu, kita ambil hikmahnya, semoga ini jadi yang terakhir. Kedepan atas nama komitmen UNY yang juga intens membina olahraga, Insyaallah akan lebih baik," tandasnya.(Hit)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru