Suporter Purworejo Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Suporter di Purworejo gelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan. (Jarot Sarwosambodo)
Krjogja.com - PURWOREJO - Ratusan suporter dari berbagai kesebelasan yang ada di Kabupaten Purworejo menggelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Malang Jawa Timur, di Amphitheater Alun-alun Purworejo, Selasa (4/10) malam.
Mereka bersepakat untuk menghentikan kekerasan dalam sepak bola. Komunitas suporter yang mengikuti doa bersama antara lain pendukung ISP Purworejo Rudolf Boys dan Tempur Mania, Aremania, Bonek Persebaya, Brajamusti PSIM, Slemania PSS Sleman, Panser Biru PSIS Semarang, Bobotoh Persib, serta The Jakmania Persija.
Komunitas suporter berkumpul, kemudian memanjatkan doa bersama dan tabur bunga untuk para korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka juga menggelar diskusi untuk menyikapi tragedi yang menewaskan 131 fans Arema dan polisi itu. Aksi keprihatinan itu dikawal puluhan petugas Polres Purworejo dan pemkab setempat.
"Pendukung kesebelasan yang memiliki koordinator wilayah (korwil) di Purworejo, ikut hadir di Alun-alun Purworejo," ungkap koordinator kegiatan doa bersama, Doni.
Doni mengatakan, doa bersama tersebut juga menjadi momentum komunitas suporter bola di Purworejo untuk mengikrarkan kata damai. "Komunitas suporter sepakati perdamaian dan bersama membangun iklim sepak bola yang sehat dan sportif," ucapnya.
Doni menilai, rivalitas antar pendukung klub sepakbola sangat tinggi dan cenderung kebablasan, terutama sebelum peristiwa Kanjuruhan. Perseteruan antarkelompok pendukung, katanya, kerap terjadi, bahkan hingga menimbulkan korban jiwa dan material.
Dikatakan, peristiwa Kanjuruhan harus menjadi momentum untuk introspeksi dan menghentikan berbagai perselisihan di masa lalu. "Rivalitas cukup hanya 90 menit, selebihnya kita bersaudara," tegasnya.
Koordinator Aremania Korwil Purworejo Ganang Satria menuturkan, para peserta aksi juga melakukan penggalangan dana untuk didonasikan kepada korban tragedi. "Terlepas dari rasa kesedihan ini, kami mewakili Aremania Purworejo menuntut tragedi di Kanjuruhan diusut tuntas," tegasnya.
Kapolres Purworejo AKBP Muhammad Purbaja mengemukakan, peristiwa Kanjuruhan menjadi pembelajaran berharga bagi semua insan yang terlibat dalam sepak bola. "Saya berharap peristiwa itu tidak terulang di Indonesia, khususnya di Purworejo," tandasnya.(Jas)
BERITA TERKAIT
Rafael Alun Mengaku Tak Punya Uang Lagi
Tak Mau Diputusin, Pemuda Sebar Video Syur Mantan Pacar
Polres Sukoharjo Petakan Tempat Rawan Produksi Petasan
Pleno Daftar Pemilih Pemilu Tingkat Desa dan Kelurahan Selesai
Alasan Kucing Goyangkan Ekor dan Bokong Sebelum Terkam Mangsa
Pengendara Motor Onani Sambil Lihat Wanita Joging di Kampus Viral
Putri Charlotte Anak Terkaya di Dunia, Harta Rp 75 Triliun
Drummernya Cabut Ke SO7, Summerlane Ungkap Toxic Relationship di Lagu Heaven's Hell
Yayasan Rumpun Nurani Ajak Berbuka Puasa Ayah Difabel Pejuang Nafkah
MEGATRUH SOUNDSYSTEM: Meledakkan Dua Single Kolaborasi
Mahalini hingga Ndarboy Bakal Tampil, Summer Music Festival Ubah JEC Jadi Pantai
26 Universitas Seluruh Indonesia Ikuti OlympiAR, Undip Juara 1, Wakil DIY Peringkat 3
Donald Trump Akan Diadili Selasa Mendatang
Kisah Sukses Reseller, Dari Modal Kecil Hingga Jadi Miliarder
FEB UGM Menyapa Alumni, Diharapkan Menjadi Katalisator Kader
Penyampaian Laporan SPT Pajak Baru 11,97 Juta
G Sri Nurhantanto Kembali Jabat Rektor UAJY
Perang Sarung Merambah Pedesaan Bantul, 24 Remaja Digiring ke Polsek Dlingo
DPC Gerindra Salatiga Tidak Mengusulkan Calon Pj Walikota
Bioskop Mini Alternatif Lokasi Favorit Ngabuburit
CFD Karanganyar Libur Selama Ramadan