Usai di Mandala Krida, Suporter Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan di Maguwoharjo

user
Tomi Sujatmiko 06 Oktober 2022, 09:21 WIB
untitled

Krjogja.com - SLEMAN - Setelah momentum bersejarah di Mandala Krida, kini Stadion Maguwoharjo bakal menjadi saksi sejarah baru pertemuan suporter sepakbola DIY untuk pertama kali setelah sekian lama.

Kamis (6/10/2022) petang, komunitas suporter PSS yakni BCS dan Slemania mengundang berbagai kelompok supoter lain untuk berkumpul melantunkan doa bersama dan mengirim dukungan moril untuk korban tragedi Kanjuruhan beserta seluruh keluarga di Malang.

Salah satu perwakilan BCS, Zulfikar, mengungkap acara di lapangan parkir Maguwoharjo kemungkinan dihadiri lebih dari 3 ribu orang. Pasalnya, kegiatan tersebut terbuka untuk siapa saja, juga karena BCS dan Slemania mengundang suporter dari berbagai klub di DIY, Jawa Tengah dan perwakilan Aremania.

“Karena acaranya terbuka kemungkinan bisa diatas 3.000, apalagi kita (BCS) dengan Slemania mengundang juga temen-temen dari Brajamusti, Maident, Paserbumi, CNF, kemudian temen-temen dari Solo, Magelang, Cilacap, dan tentunya Aremania, serta perwakilan suporter klub Liga Indonesia yang ada di DIY ini,” ungkap Fikar pada KRjogja.com.

Secara khusus Fikar mengatakan akan melakukan penjemputan pada dua kelompok suporter PSIM yakni Brajamusti dan The Maident untuk menuju Maguwoharjo. Pasalnya, kedua suporter yang merupakan rival panjang pada masa terdahulu dari PSS ini sudah menyatakan hadir.

“Kami sangat berterimakasih teman-teman dari Brajamusti dan Maident sudah menyatakan hadir, nanti akan kita jemput di Janti dan Lote Mart. Untuk acaranya yang pertama kami semua akan mendokan saudara kita yang ada di Malang, doa lintas agama,” lanjut Fikar yang juga hadir sebelumnya di Stadion Mandala Krida.

Selain itu, seluruh suporter yang hadir di Maguwoharjo malam nanti akan menyuarakan agar peristiwa pilu yang berharga sangat mahal di Kanjuruhan bisa diusut tuntas. Demikian pula dengan keinginan kuat memutus rivalitas bernada negatif yang dinilai sudah kebablasan antara suporter DIY juga Solo.

“Pastinya kita juga ikut menyuarakan agar persitiwa di Kanjuruhan kemarin segera diusut tuntas seadil-adilnya dengan harapan tidak ada lagi ibu yg takut untuk melepas anaknya untuk nonton bola di stadion. Kita dan temen-temen yang lain dari Jogja dan Solo pengen memutus rivalitas yang sudah terlalu kebablasan ini. Kita pengen mewariskan sepakbola yang nyaman dan aman sebagai hiburan yang patut dinikmati bagi semua kalangan,” pungkas Fikar. (Fxh

Kredit

Bagikan