Sejumlah RS di Yogya Kekurangan Dokter Spesialis

Sejumlah RS di Yogya Kekurangan Dokter Spesialis
Krjogja.com - YOGYA - Ketersediaan dokter spesialis terutama di beberapa rumah sakit di DIY yang baru saja dibangun belum sepenuhnya terpenuhi. Karena dari lima kabupaten/kota di DIY, hanya tiga wilayah yang rumah sakit umum daerahnya telah memenuhi kebutuhan layanan dokter spesialis yakni di Sleman, Kota Yogyakarta dan Kulonprogo.
"Masih ada rumah sakit di DIY yang belum memiliki dokter spesialis. Namun hal itu bukan dikarenakan kurangnya dokter spesialis. Mengingat untuk DIY sendiri sebenarnya 3 kabupaten sudah terpenuhi untuk 7 jenis spesialis yang merupakan persyaratan atau yang merupakan target secara nasional. Jadi setiap rumah sakit daerah harus punya 7 jenis spesialis," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie.
Tujuh jenis dokter spesialis itu adalah penyakit dalam, obgyn, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis radiologi, spesialis anestesi dan spesialis patologi. Tujuh dokter pelayanan spesialis ini menjadi standar nasional.
Menurut Pembajun, untuk Kabupaten Bantul, rumah sakit dengan jumlah dokter spesialisnya belum terpenuhi adalah Rumah Sakit Bambanglipuro. Hal itu dikarenakan RS tersebut merupakan rumah sakit baru, jadi tujuh jenis dokter spesialis belum sepenuhnya bisa terpenuhi.
Apalagi tadinya bentuknya puskesmas, kemudian meningkatkan pelayanan. Jadi sebenarnya dokter-dokternya ada dokter umumnya, cuma untuk memenuhi kewajibannya maka harus ada dokter spesialis yang tepat di RS tersebut.
Sementara untuk Kabupaten Gunungkidul, RSUD Saptosari masih belum terpenuhi untuk dokter spesialis anestesi. Kebetulan RS tersebut juga merupakan rumah sakit baru.
"Kalau di DIY tidak terjadi kekurangan dokter spesialis, kalau di Bantul (Bambanglipuro) belum ada karena masih termasuk baru. Kan mereka baru mau meminta izin operasional sebagai rumah sakit. Sedangkan untuk RSUD Saptosari yang belum ada sebenarnya spesialis anestesi. Tapi berdasarkan info terakhir akan dikirim dari kementerian, dokter spesialis anestesi. Mudah-mudahan bisa segera bertugas dan betah di Saptosari," tandasnya.
Pembajun mengungkapkan, saat ini Kemenkes memiliki standar minimal bahwa RSUD harus bertipe B dan memiliki 7 spesialis. Adapun untuk jumlah dokter umum di DIY berdasarkan data yang ada mencapai 2.350-an orang.
Sementara, dokter spesialis sebanyak 2.135 orang. Sehingga disebutnya, tidak ada persoalan kekurangan dokter spesialis sebenarnya.
"Sebetulnya di DIY tidak kekurangan dokter spesialis. Jadi masalahnya bukan kekurangan tapi mungkin lebih ke arah pemerataan dokter spesialis," ujarnya. (Ria)
BERITA TERKAIT
4 Penyakit yang Bikin Kantong BPJS Kesehatan Jebol
China dan India Negara Terpadat di Dunia, Indonesia Peringkat ke-4
Chelsea Bidik Glasner Pengganti Graham Potter?
Pembangunan Segera Terlaksana, Tiga Proyek Strategis Masuk Tahap Lelang
Seru, Pengguna Zoom Meeting Bisa Pakai Avatar Diri Sendiri Saat Konferensi Video
BRI Journalist Bootcamp 2023, Tebarkan Social Value “Memberi Makna Indonesia”
'Tetap Saja' Pancang Album Penuh ke-2 GIE
Jenderal Amerika Serikat Prediksi Perang dengan China Bisa Terjadi 2025
Jawab Kritikan, Erik ten Hag Tantang Antony Buktikan Diri
Selalu Ingkar Janji, Warga Keboan Sampaikan Gruduk Kantor PT PP
Masinis Lodaya Sudah Beri Peringatan, Simbah Putri Tetap Nekad, Akhirnya..
BUMDes Karya Mandiri Tingkatkan PAD
Mulai Banyak di Jalanan, Wuling Air EV Ternyata Dibanderol Segini
Pendaki Asal Madiun Meninggal Dunia di Lawu
Manfaat Body Serum yang Wajib Kamu Ketahui
UIN Suka Beri Gelar Kehormatan Doctor HC
Gandung : BSNPG Garda Depan Amankan Suara Partai
'The Babies' Sukses Pertahankan Tradisi Ganda Putra
Persagi Yogya Pusatkan HGN 2023 di Alkid
Sekarwangi, Bakal Calon Termuda DPD DIY, Siapa Dia?
Disdukcapil Bantul Tetapkan Standar Pelayanan 2023