138 Ribu Warga Jateng Belum Vaksin Siap Disisir
Ary B Prass
19 Oktober 2022, 22:57 WIB

Guna percepatan vaksinasi kelompok rentan, project migran care dan save children menggelar sosialisasi kerangka kerja vaksinasi Covid-19 sensitif gedsi di gedung IBI/PPNI Sragen (foto: said masykuri)
SRAGEN - Sebanyak 138 ribu warga Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dari berbagai kelompok rentan menjadi target percepatan vaksin Covid-19. Kelompok rentan yang belum tersentuh vaksin tersebut akan disisir oleh petugas.
Hal ini terungkap dalam acara Forum Koordinasi Sosialisasi Kerangka Kerja Vaksinasi Covid-19 Sensitif Gedsi dan Perencanaan Covid-19 Inklusif, yang digelar di Gedung IBI/PPNI, Sragen, Rabu (19/10/2022).
Sosialisasi digelar oleh project migran care and save children bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng atas dukungan The Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).
Manager Program Vaccine Project Migran Care, Sinam M Sutarno dalam paparannya mengatakan, sasaran dalam program ini adalah kelompok rentan seperti lansia, disabilitas, komunitas adat, kelompok minoritas, pekerja migran, keluarga pra sejahtera, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta perempuan kepala rumah tangga.
"Jadi kelompok rentan ini dimungkinkan masih tercecer belum tersentuh vaksinasi, dan menjadi tugas kita untuk mencari dan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Menurut Sinam, program ini akan digelar setentak di 5 kabupaten/kota di Jateng seperti Kabupaten Sragen, Cilacap, Pati, Magelang dan Kota Pekalongan. Dijadwalkan tim akan bekerja samlai Januari 2023 mendatang dan ditargetkan sebanyak 138 ribu warga rentan bisa divaksin.
"Untuk Sragen, kami targetkan sebanyak 27 ribu bisa disisir dan disuntik vaksin. Tentunya kami akan menggandeng beberapa pihak seperti dinas, puskesmas dan kelompok rentan serta ormas untuk mewujudkan target tersebut," jelasnya.
Sinam mengakui ada berbagai kendala dalam menyisir kelompok rentan yang belum tersentuh vaksin tersebut. Di antaranya kurangnya akses vaksinasi bagi kelompok rentan tersebut serta ketersediaan vaksin. Untuk stok vaksin, pihaknya harus bekerjasama dengan dinas.
Padahal stok vaksin di tingkat provinsi sejauh ini masih minim. "Tapi komitmen dari pemerintah dan dinas, stok vaksin akan terus ditambah. Apalagi Indonesia saat ini sudah bisa memproduksi vaksin sendiri," tuturnya.
Sinam memastikan lewat program ini, masyarakat rentan yang belum tersentuk akses vaksin bisa terlayani. Lewat program door to door, petugas akan menyisir dan merangkul pimpinan kelompok rentan sehingga mereka bersedia untuk disuntik.
"Seperti di Pekalongan misalnya, kelompok disabilitas minta disediakan tempat sendiri untuk vaksin, maka kami juga siap sediakan. Atau ada juga kelompok suku Samin atau suku-suku lain yang belum tahu soal vaksinasi, makanya kami akan terus sosialisasi," tambahnya. (Sam)
BERITA TERKAIT
PDI Perjuangan Klaten Gencarkan Penghijauan di Semawung
Lima Pencoleng Spesialis Rumah Kosong Diringkus
Adopsi Teknologi Digital Jadi Tantangan Bisnis 2023
Kalah Duel dengan Korban, Perampok Diringkus
Wow Sekali Perawatan Wajah, Ayu Ting Ting Habiskan Rp 130 Juta
Musim Dingin Terburuk Hantam Afghanistan, 160 Orang Tewas
Keuangan BPKH Sangat Sehat
Gak Jauh dari Candi Borobudur, Destinasi Wisata Ini Layak Dikunjungi
Bos BRI Ungkap 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Bank
Jokowi: ASEAN Berperan Penting bagi Rakyat, Kawasan dan Dunia
Sinergitas Desa Wisata dan UMKM Dalam Pengembangan Potensi Wilayah
Resmi Dilantik, APSI DIY Percepat Transparasi Pendidikan
Rakernas AFPI 2023 Wujudkan Penguatan Ekonomi Digital
Bus Persis Solo Dilempari Batu, Polisi Ringkus 2 Terduga Pelaku
Brigade Nasional Dukung Jokowi Memberantas Radikalisme dan Intoleransi
20 Bangunan Sekolah Berhasil Direnovasi
Remaja Palestina Tembak Warga Israel
Mahasiswa Diingatkan tentang Tujuan Kemerdekaan, Hindari Keinginan Ganti Pancasila
Jerman Optimisi Lolos Resesi
Generasi Muda Jangan Terjebak Investasi Tak Jelas, Bernadus Wijaya Berikan Tipsnya
Tuban Heboh, Air Sumur Warga Mendadak Berubah Warna Seperti Darah