Mahasiswa UIN Adakan Pelatihan Digital Marketing

user
Tomi Sujatmiko 21 Oktober 2022, 09:21 WIB
untitled

Krjogja.com - BANTUL - Mahasiswa Praktikum Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan pendamping PKH Kecamatan Jetis mengadakan pelatihan digital marketing untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Kegiatan dibuka Panewu Jetis, Anwar Nur Fahrudin SSTP MEng di Pendopo Kepanewonan Jetis, Kamis (20/10).

Naufal Abdurahman, salah satu peserta praktikum mengatakan, program pelatihan menghadirkan narasumber Rosalina Kurnia Handayani, Wahyu Triatmojo, dan Pajar Hatma Indra Jaya. Program ini nanti akan ditindaklanjuti dengan mencoba mempraktikan rekomendasi agar usaha peserta dapat semakin berkembang.

Naufal Abdurahman menyampaikan, praktikum ini akan berkesinambungan dilanjutkan oleh adik kelasnya. Ia berharap lima dari dua puluh peserta program bisa mengalami graduasi dan keluar dari kemiskinan. Beberapa peserta usianya sudah sepuh sehingga akan kesulitan untuk mempraktikan digital marketing. Ketika hal itu terjadi maka mahasiswa peserta praktikum terlibat membantu secara teknis.

Kegiatan Praktikum Prodi PMI dilakukan selama satu tahun. Kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha untuk mempraktikan ilmu yang didapat di kampus dan membantu pemerintah ikut mengurangi kemiskinan. Dr Pajar Hatma Indra Jaya, dosen pembimbing praktikum mengatakan, selama ini pemerintah telah mengeluarkan dana cukup besar untuk program pengentasan kemiskinan, namun hasilnya belum maksimal. Karena itu kampus perlu terus berinovasi dan terlibat langsung ke lapangan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan.

Salah satu yang bisa dikerjakan adalah melakukan penguatan usaha yang dimiliki ibu-ibu KPM PKH. Beberapa penerima program PKH selama ini telah mempunyai usaha, namun hasilnya masih banyak yang sekedar jalan di tempat, bahkan ada yang macet. Agar usaha dapat berkembang maka diperlukan pelatihan dan pendampingan sehingga timbul penyadaran tentang kesalahan usaha yang dilakukan selama ini dan segera diperbaiki. Inovasi menjadi kata kunci program pengentasan kemiskinan. Inovasi yang dilakukan bisa berupa diferensiasi usaha dengan menonjolkan satu keunikan produk. Keunikan produk ini bisa ditawarkan ke masyarakat melalui media digital. Agar ada lompatan kesejahteraan wirausaha wajib melakukan perubahan.

Roby SPd, salah satu pendamping Program PKH Kepanewonan Jetis, menyampaikan, peserta Program Praktikum Prodi PMI tahun ini berjumlah 39 orang yang disebar di empat kelurahan. Program pendampingan usaha ini telah dilakukan sejak enam bulan yang lalu. Program sebelumnya berupa pembuatan profil usaha 20 peserta PKH. Profil ini berupa video aktivitas usaha, mulai sejarah dan proses produksi. Jenis usaha yang dilakukan oleh peserta PKH antara lain, pembuatan suvenir yang di pasarkan ke Candi Prambanan, berjualan soto, peyek, katering, asesoris keris, usaha jahit, keriping pisang, serta aneka jajanan tradisonal.(Fie)

Kredit

Bagikan