Jaga Data Pribadi Untuk Keamanan Diri

Ilustrasi
Krjogja.com - Hati-hati dalam menyampaikan data pribadi, sebab kebocoran data pribadi bisa bermasalah bagi diri sendiri.
“Bukan berarti kita menolak, tetapi pastikan dahulu untuk apa kita menulis data pribadi” Demikian antara lain yang dikatakan Octo Lampito, pemimpin redaksi Kedaulatan Rakyat dan KrJogja.com, Satu (22/10).
Dalam ‘Talk Show’ menyemarakkan hari batik yang bertajuk ‘Empowering ’, diadakan oleh KKI DIY bekerjasama dengan Dekranasda Sleman, di Sleman City Hall. Acara yang dipandu Inung Rahmawati, Ketua KKI DIY tersebut, juga diadakan lomba fashion show. Juara 1.Ny Yanu Lia, II.Ny Marlinda, III.Ny Rina Hubert.Juara terlwes : Ny Haida, juara favorit : Inung Rahmawati.
Lebih lanjut Octo Lampito menyatakan karena merebaknya kebocoran data pribadi berbahaya, sehingga pemerintah perlu membuat UU Perlindungan Data Pribadi yang belum iama ini di sahkan Presiden Padahal data pribadi itu bisa dimanfaatkan untuk kejahatan.
Di era 4.0 saat ini, sebagai perempuan ibu rumah tangga, harus tahu mengenai teknologi internet. Untuk bekerja utama atau sambilan, teknologi sudah menjadi keharusan karena banyak manfaatnya untuk bisnis bekerja sambilan.
Dalam masa pandemi, perempuan paling merasa terpuruk. Bukan hanya karena penghasilan kurang, namun sistem pelajaran daring bagi putra-putranya, biasanya ibu sangat berperanan. Karena itu, perlu mengerti mengenai teknologi tersebut.
Ada beberapa penyebab kebocoran data pribadi, antara lain karena : Human Error. Yakni kebocoran data karena pengguna yang menggunakan data pribadi pada situs website atau software gratis. Hati-hati, ada aplikasi membuat pengguna memasukkan data pribadi seperti nomor telepon, tanggal lahir, dan data lainnya.
Padahal aplikasi dan website tersebut bisa saja menyimpan dan menyebarkan data pribadi pengguna. Ada juga, karena Malware yaitu program yang dirancang untuk merusak ke sistem komputer. Ada jenis malware yang berbahaya yaitu spyware. Pengguna perlu menggunakan antivirus untuk menjaga komputer dari serangan malware ini. Spyware beresiko mengumpulkan data pribadi pengguna.
Ada sebutan dalam, Phishing. Yakni memanfaatkan email untuk mengelabui korban. Pelaku phising biasanya mengirimkan rincian informasi dan mengatasnamakan pihak tertentu. Hal ini untuk memancing korban klik tautan tertentu dari email. Maka harus berhati-hati jika memberikan no rekening, atau, atau data pribadi. Juga berhati-hati ketika mengklik tautan yang diarahkan ke website. Salah satu pecegahan untuk mengambkan misalnya dalam transaksi keuangan, password musti sering diubah. Kemudian, hindari transksi e banking menggunakan wifi umum. (Ioc)
BERITA TERKAIT
Pondok Pesantren se DIY Gelar Festifal UMKM
Sambut Bulan Kasih Sayang, JCM Hadirkan āFeblooming Springā
Indonesia Serahkan Estafet Kepemimpinan ATF 2024 Ke Laos
Edu Fair SMAN 1 Pakem Hadirkan 25 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Petani Korban Gempa Cianjur Belum Panen, Bantuan Logistik Pembaca KR Membantu
Mengenal Tubidy Serta Cara Download MP3 Termudah
Gapura 23, Ajang Peningkatan Kapasitas Pemandu Wisata
Rendang dan Bebek Panggang Jadi Menu Pilihan Utama Delegasi ATF 2023
Unik, 9 Negara Ini Punya Tradisi Valentine Sendiri
Senam Massal Kids Fun 25th Anniversary Bersama Ndarboy Genk
HPN 2023, Baznas-PWK Bedah Rumah Puryanto
Indonesia Menolak Keras Keberadaan Pulau Buatan di Laut China Selatan
Resmi Dilantik, FPTI DIY Jadikan Kelolosan PON Sebagai Target Utama
Gerindra Bantul: Prabowo Presiden 2024 Ini Harga Mati
Pertemuan Menteri ATF Dorong Pariwisata ASEAN Lebih Inovatif dan Kompetitif
SD Muhammadiyah Tegalrejo Launching Sekolah DigitalĀ
Delegasi ATF 2023 Jajal Borobudur Trail of Civilization
Hanya Dua Pelatih Lokal Tersisa di Liga 1, Begini Kata Kak Seto
Sengketa Saham Tambang, Dirut CLM Berharap Dirjen AHU Revisi Keputusan
Erik Ten Hag Buktikan MU Tidak Butuh Ronaldo
16 Tim Ramaikan Turnamen Futsal Milad RS PKU Muhammadiyah