Biaya Kuliah Ikut Dorong Infasi Kota Yogyakarta

Ilustrasi.
Krjogja.com - YOGYA - Kota Yogyakarta pada Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Andil terbesar yang mendorong terjadi inflasi adalah biaya akademi/perguruan tinggi, naik sebesar 6,32 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 5,45 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) sebesar 6,67 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Oktober 2022, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,32 pada September 2022 menjadi 114,45 pada Oktober 2022.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2022 yang nenbeikan andi terbesar adaah biaya akademi/perguruan tinggi sebesar 6,32 persen dengan andil 0,15 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan inflasi dengan andi terbesar adaah angkutan udara sebesar 7,49 persen dengan andil -0,12 persen" papar Sugeng dikantornya Seasa (1/11).
Sugeng nenyatakan infasi tersebut disebabkan naiknya indeks harga konsumen kelompok pakaian dan alas kaki 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,25 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,17 persen, kelompok rekreasi serta olahraga dan budaya 0,26 persen. Selanjutnya kelompok pendidikan 2,38 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,54 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,45 persen.
" Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks adaah kelompok makanan -0,53 persen, kelompok kesehatan -0,03 persen, kelompok transportasi -0,58 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,10 persen," imbuhnya.
Dari 90 kota yang dihitung angka inflasinya, Sugeng menyatakan sebanyak 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,76 persen diikuti Kota Timika sebesar 0,73 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo, Sintang dan Cilacap masing-masing 0,01 persen. Sementara deflasi terbesar terjadi di Kota Gunungsitoli -1,48 persen, diikuti Kota Mamuju -1,44 persen dan Kota Tual -1,35 persen. Deflasi terkecil terjadi di Kota Sampit -0,01 persen.(Ira)
BERITA TERKAIT
Rafael Alun Mengaku Tak Punya Uang Lagi
Tak Mau Diputusin, Pemuda Sebar Video Syur Mantan Pacar
Polres Sukoharjo Petakan Tempat Rawan Produksi Petasan
Pleno Daftar Pemilih Pemilu Tingkat Desa dan Kelurahan Selesai
Alasan Kucing Goyangkan Ekor dan Bokong Sebelum Terkam Mangsa
Pengendara Motor Onani Sambil Lihat Wanita Joging di Kampus Viral
Putri Charlotte Anak Terkaya di Dunia, Harta Rp 75 Triliun
Drummernya Cabut Ke SO7, Summerlane Ungkap Toxic Relationship di Lagu Heaven's Hell
Yayasan Rumpun Nurani Ajak Berbuka Puasa Ayah Difabel Pejuang Nafkah
MEGATRUH SOUNDSYSTEM: Meledakkan Dua Single Kolaborasi
Mahalini hingga Ndarboy Bakal Tampil, Summer Music Festival Ubah JEC Jadi Pantai
26 Universitas Seluruh Indonesia Ikuti OlympiAR, Undip Juara 1, Wakil DIY Peringkat 3
Donald Trump Akan Diadili Selasa Mendatang
Kisah Sukses Reseller, Dari Modal Kecil Hingga Jadi Miliarder
FEB UGM Menyapa Alumni, Diharapkan Menjadi Katalisator Kader
Penyampaian Laporan SPT Pajak Baru 11,97 Juta
G Sri Nurhantanto Kembali Jabat Rektor UAJY
Perang Sarung Merambah Pedesaan Bantul, 24 Remaja Digiring ke Polsek Dlingo
DPC Gerindra Salatiga Tidak Mengusulkan Calon Pj Walikota
Bioskop Mini Alternatif Lokasi Favorit Ngabuburit
CFD Karanganyar Libur Selama Ramadan