Krjogja.com - SOLO - Para ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membedah Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). Mereka berkumpul untuk mendiskusikan kemana arah RUU P2Sk dalam penguatan sistem keuangan Indonesia, di ballroom lantai 3 Gedung Tower KI Hadjar Dewantara, Jumat (04/11).

"Harapan kami apa yang kami lakukan diperhatikan para penyusun RUU. Jadi kami mencoba dari Solo membawa wacana ini agar penyusun RUU memperhatikan apa yang menjadi konsen dari publik," kata Prof Dr Irwan Trinugroho, ekonom UNS.

Dalam diskusi itu salah satunya menyoroti tentang pengawasan koperasi. Sementara ini masalah pengawasan koperasi sudah menjadi isu publik. Apakah ke depan mau dipindah OJK atau tidak. Begitu juga soal asuransi harus ada penjaminan apakah nanti masuk LPS atau unit tersendiri.

"Itu semua wacana yang harus didiskusikan agar publik mengetahui. Karena RUU ini implikasinya besar, maka publik harus mengetahui. Tidak saja bagi sektor keuangan, pelaku industri keuangan tapi juga masyarakat selaku pemangku kepentingan atau konsumer jasa keuangan," tutur Prof Irwan.

Masalah kripto aset yang berbasis teknologi juga menjadi perhatian. Diskusi menampikan pembicara Prof Sri Adiningsih, Dr Piter Abdullah dan Prof Abdul Mongid. (Qom)