Pre Bunking, Ibarat Suntikan Vaksin untuk Cegah Publik Terpapar Hoaks

Bayu Wardhana menyampaikan metode pre-bunking dalam Workshop AMSI, 4-6 November 2022 di Yogyakarta (Foto AMSI)
Krjogja.com - YOGYA - Peran wartawan atau jurnalis sangat penting, karena dapat diibaratkan menjalankan tugas kenabian, yakni mewartakan kebenaran. Disamping itu, di tengah maraknya hoaks, peran juga menjadi penting untuk melakukan pencegahan melalui metoda pre-bunking agar publik tidak terpapar 'virus' hoaks.
"Informasi yang disampaikan kepada publik jangan sampai salah dan menimbulkan disinformasi yang dapat berdampak buruk di masyarakat. Tugas kita ketika mendapatkan informasi jangan langsung percaya. Tetap harus cek sebelum dipublikasikan informasi tersebut," ujar Direktur Eksekutif AMSI, Adi Prasetya mengingatkan para jurnalis mengenai peran penting atas profesinya. Pesan tersebut disampaikan saat membuka Training Pre-Bunking untuk Memperkuat Kapasitas Tim Cek Fakta Media, Jumat (4/11/2022). Pelatihan yang diikuti 30 perwakilan media yang ada di Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Adi Prasetya, adanya pelatihan ini diharapkan dapat menguatkan pengetahuan para jurnalis dalam menjalankan peran mewartakan kebenaran tersebut. Bahkan ketika beredar disinformasi di masyarakat, maka bisa mengambil peran untuk meluruskan, melalui metode cek fakta melalui debunking. Ada banyak cara untuk melakukan pengecekan.
Baca Juga
Masuki Tahun Politik, AMSI Kembangkan Jurnalisme Pre-Bunking
Pilpres Jadi Bahasan Khusus Muktamar Muhammadiyah 48
Menurut Adi Prasetya, saat tahun politik, banyak bermunculkan hoaks, namun banyak masyarakat langsung percaya sebagai informasi yang benar. Karena itu, agar tidak mudah terpapar,
Strategi prebunking adalah serangkaian tindakan proaktif yang dilakukan sebelum berita hoaks menyebar di masyarakat. Ibaratnya, pre-bunking memberikan 'vaksin' kepada publik agar memiliki kekebalan terhadap paparan hoaks.
Kombinasi strategi prebunking dan debunking dinilai sangat penting untuk melawan hoaks, utamanya yang berkaitan dengan Pemilu 2024. Masyarakat nantinya bisa memverifikasi dengan mandiri informasi yang didapat dari media sosial maupun internet. (Jon)
BERITA TERKAIT
Hotman Paris Jual Tanahnya Dekat Pantai Bali Rp 485 M
Lestarikan Budaya, Unnes Pentaskan Wayang Kulit Peringati Dies Natalis ke-58
Gandeng Tim Ahli, Pemkot Yogya Sukses Luncurkan Prangko Seri Malioboro
Jika Jadi Menkominfo Ini yang Bakal Dilakukan Aldi Taher
KBRI di AS Full Support Putri Ariani di Ajang America's Got Talent
Kesal Lantaran Jarang Pulang, Anak Bunuh Ayah Kandung
BNPB Respon Positif Usulan Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Najwa Shihab Balas Kritik Amien Rais
Jamaah Haji Kloter 22 dan 11 Mulai Menuju Makah
IKPI Cabang Sleman Akan Menggelar Seminar Perpajakan
Jambore Relawan Kabupaten Boyolali Dipusatkan di Wonosamodro
Bayar PDAM di Yogyakarta Kini Bisa Lewat SpeedCash
Siswanya Dapat Pujian di AGT 2023, Ini Harapan Kepala Sekolah Putri Ariani
Setelah Muktamar Muhammadiyah, PTM Lakukan Gerakan Internasionalisasi
Polda Jateng Periksa Psikologi Tersangka Pencabulan di Wonogiri
Negara Tak Boleh Tunduk dengan Obilgator BLBI
Hadirnya Perpustakaan di Masjid Lahirkan Ide Cemerlang
Muhammadiyah Minta Tambahan Libur Idul Adha
Mulai 10 Juni 2023, Ekspor Bauksit Dilarang
Gugatan Praperadilan Korupsi Tanah Kas Desa Gugur, Jaksa Fokus Buktikan Adanya Mafia
'Nyala Api' Yoes Wibowo Visualisasikan Relief Candi