Muhadjir Ajak Mahasiswa Terlibat Cegah Perkawinan Anak dan Stunting
Ary B Prass
09 November 2022, 07:07 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy mengukuhkan mahasiswa cegah perkawinan dini dan stunting (foto: zaini arrosyid)
TEMANGGUNG - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, mengajak mahasiswa menjadi pelopor pencegahan perkawinan anak dan turut menangani stunting, untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Perkawinan anak turut mendukung terciptanya stunting. Negara dikatakan maju jika tidak ada lagi stunting," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, Selasa (8/11/2022).
Muhadjir Effendy mengatakan itu pada pengukuhan mahasiswa dalam mencegah perkawinan anak dan stunting di STAINU Temanggung.
Dikatakan Muhadjir Effendy angka stunting di Indonesia masih harus diturunkan. Pemerintah mentarget pada 2024 menjadi 14 persen. Sedangkan angka perkawinan anak juga disebagian daerah masih tinggi. Sehingga perlu ditekan.
Dia menegaskan jika mahasiswa bergerak untuk terlibat dalam penanganan mencegah perkawinan anak dan menurunkan stunting maka negara dan bangsa Indonesia kedepan akan memiliki sumber daya manusia yang mumpuni.
"Sumber daya manusia Indonesia di 2045 harus yang lebih baik dari sekarang," kata dia.
Dia mengatakan dalam penciptaan SDM Indonesia berkualitas, tiap puskesmas akan memiliki USG. Sehingga kondisi bayi didalam kandungan bisa dideteksi. Bayi yang menunjukkan ada tanda-tanda stunting untuk segera diintervensi.
"Intervensi ini dengan ibu hamil diberi asupan-susupan gizi. Mengintervensi ketika masih berada di dalam kandungan itu jauh lebih mudah dibanding kalau nanti sudah lahir," kata dia.
Dikatakan dalam ajaran Islam dijelaskan sebagai kewajiban untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih baik, dengan begitu mencegah stunting itu sebuah kewajiban.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Muh Amin mengatakan menjadi sebuah tekat bersama untuk mengikis angka stunting dan perkawinan anak. "Perkawinan anak itu menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting," kata dia.
Disampaikan angka kemiskinan di Temanggung harus terus dikikis diantaranya dengan mencegah perkawinan anak. Anak-anak harus belajar dan mengejar cita-cita tertinggi. "Bukan saatnya memikirkan keluarga," kata dia. (Osy)
BERITA TERKAIT
Istilah 'Body Count' Sedang Viral di Medsos, Ternyata Mengarah ke Sex
HP Samsung Galaxy S23 Bakal Pakai Gorilla Glass Victus 2
Atasi Barito Putra, PSS Sleman Tatap 10 Besar
Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Stakeholder Terkesan Saling Lempar Tanggung Jawab
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
Mantan Ketua DPRD Salatiga Soroti ‘Nasib’ Pasar Rejosari
Ratusan Anak di Wonogiri Putus Sekolah
Operasi Pasar Hingga Maret 2023, Bulog Gelontorkan 315 Ribu Ton Beras
Kartu Tani Bermasalah, Penyaluran Pupuk Bersubsidi Cuma 99 Persen
Polres Bantul Sambangi Sekolah
Jembatan Kretek Sudah Dibuka Untuk Umum
Ibu Negara Iriana Borong Tas dan Daster di Beringharjo
Waspada Anemia, Gejala Awal Terjadinya Stunting
Imlek Nasional 2023, Pesta Rakyat dan Dukungan Untuk UMKM
Kemnaker Dorong Pengesahan RUU PPRT
GKR Hemas Ajak Masyarakat ASEAN Ramaikan Travex ATF 2023
Dana Pengamanan Pemilu Naikkan DIPA Polres Karanganyar
Soal Cak Imin Usul Gubernur Ditiadakan Karena Tak Efektif, Begini Kata Sultan
BRI Terus Kembangkan Talenta IT dengan Cara Jitu
Rokok Ilegal Senilai Rp 11,1 M Hasil Sitaan Bea Cukai Jateng - DIY Dimusnahkan
Peran Generasi Muda Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan