Petani Indonesia Telah Bekerja Keras, 3 Tahun Tak Impor Beras

Mentan Syahrul Yasin Limpo (kanan) mendengarkan penjelasan Ketua Gapoktan Panca Manunggal Margiyono dan Kepala DPP Kulonprogo Muh Aris Nugroho (kiri). (Foto :Â Asrul Sani)
Krjogja.com - KULONPROGO - Kementerian Pertanian telah menyetujui Depot Logistik (Dolog) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah membeli gabah kering giling (gkg) sebanyak 150 ribu ton dengan harga Rp 9.700 perkilogram. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo harga tersebut sudah sangat normal.
Petani Indonesia ungkapnya sudah banyak mengeluarkan peluh dan bekerja keras, sehingga masyarakat disediakan makanan yang cukup selama tiga tahun. Selain itu, Indonesia tidak lagi impor beras selama tiga tahun terakhir.
"Hasilnya, panen pada 2022 paling tinggi. Artinya kita memiliki kemampuan dan petani bekerja keras. Pemerintah melalui Dolog dan Bulog menyerap beras untuk menyangga agar ketahanan pangan terjaga," kata Syahrul Yasin Limpo saat meninjau Penggilingan Padi Gapoktan Panca Manunggal di Kalurahan Sogan Kapanewon Wates, Kulonprogo, Rabu (09/11/2022).
Mentan kunjungan kerja ke Kabupaten Kulonprogo untuk memastikan produktivitas pangan, khususnya padi dan dari hasil pengamatannya stok cukup bagus. "Depot logistik di daerah melakukan penyerapan gabah dengan baik. Harga juga terjadi dinamikia dan disepakati Rp 9.700 perkilogram. Harga tersebut normal yang disepakati petani, penggilingan serta Bulog," ujarnya.
Ia menambahkan nantinya setiap panen akan terjadi penyesuaian harga. Harga tersebut berlaku hingga Maret-April 2023.
"Dalam kesempatan tersebut Yasin Limpo mengingatkan pedagang tidak seenaknya menaikan harga, sehingga beras di pasar menjadi mahal. "Bulog akan menjadi stabilitas harga di pasar," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo, Ir Muh Aris Nugroho mengungkapkan, ada 22 gapoktan yang diberdayakan untuk membantu penyerapan beras di tingkat petani. Pemberdayaan telah dilakukan sejak 2016 melalui program beras daerah (Rasda) yang didanai Bulog.
"Kita berdayakan gapoktan untuk membeli produksi beras dari anggotanya. Kemudian kita fasilitasi sarana prasarana bahkan modal di beberapa gapoktan dan outputnya berjalan baik. Terjadi perputaran ekonomi di tingkat gapoktan. Bulog tidak saklek dengan harga transaksi pasar (HTP) Rp 8.800, tapi menyesuaikan harga di pasaran Rp 9.700 perkilogram gkg," ujarnya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Panca Manunggal Sogan, Margiyono mengatakan, stok gabah di kabupaten ini berkisar 2000-3000 ton gkg. Sedangkan di tingkat gapoktan khususnya gapoktan yang diketuainya stok mencapai 120 ton gkg atau sekitar 40 ton beras. Dirinya memastikan stok beras aman hingga akhir 2022. (Rul)
BERITA TERKAIT
Ratusan Anak di Wonogiri Putus Sekolah
Operasi Pasar Hingga Maret 2023, Bulog Gelontorkan 315 Ribu Ton Beras
Kartu Tani Bermasalah, Penyaluran Pupuk Bersubsidi Cuma 99 Persen
Polres Bantul Sambangi Sekolah
Jembatan Kretek Sudah Dibuka Untuk Umum
Ibu Negara Iriana Borong Tas dan Daster di Beringharjo
Waspada Anemia, Gejala Awal Terjadinya Stunting
Imlek Nasional 2023, Pesta Rakyat dan Dukungan Untuk UMKM
Kemnaker Dorong Pengesahan RUU PPRT
GKR Hemas Ajak Masyarakat ASEAN Ramaikan Travex ATF 2023
Dana Pengamanan Pemilu Naikkan DIPA Polres Karanganyar
Soal Cak Imin Usul Gubernur Ditiadakan Karena Tak Efektif, Begini Kata Sultan
BRI Terus Kembangkan Talenta IT dengan Cara Jitu
Rokok Ilegal Senilai Rp 11,1 M Hasil Sitaan Bea Cukai Jateng - DIY Dimusnahkan
Peran Generasi Muda Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
PLN UP3 Yogyakarta Perkuat Sistem Kelistrikan JEC
Hari Ini adalah Horoskop Percintaan Terbaik Bagi Tiga Bintang Ini
Siswa TK Jadi Tamu Pertama Pembukaan Kembali Main Hall BEI
Ganjar, Prabowo Hingga Heppy Trenggono Muncul di Musra XVI Yogyakarta
Satpam Dituntut Tingkatkan Sinergitas Dengan Kepolisian
Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas Resmi Buka MIF 2023