Program Prioritas Intervensi 2,19 Persen Warga Miskin Ekstrim

Program Prioritas Intervensi 2,19 Persen Warga Miskin Ekstrim
Krjogja.com - PURBALINGGA - Data dari Badan Pusat Statisti (BPS) menunjukkan pada tahun 2022 masih terdapat 2,19 persen warga miskin ekstrim di Purbalingga. Karenanya, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) bersama-sama memprioritaskan intervensi terhadap 2,19 persen warga tersebut.
"Setidaknya tahun 2023 nanti angka kemiskinan ekstrim bisa diturunkan. Misalnya di angka 1,05 persen atau 1,1 persen," tutur Bupati saat mendapat kunjungan Staf Khusus Presiden RI, Deputi KemenkoPMK RI dan sejumlah Direktur BUMN di Gedung Graha Adiguna, Rabu (09/11/2022).
Data kemiskinan ekstrim di Purbalingga sebesar 2,19 persen yang dihimpun BPS itu didasarkan pada pendataan sampling, sehingga tidak merinci hingga data by name by address. Kendati demikian KemenkoPMK telah memiliki Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) yang memuat data kemiskinan by name by address.
Berdasarkan data P3KE, di Purbalingga terdapat 45.284 keluarga yang masuk ke dalam Desil 1 atau keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah. Dalam hal ini, data tersebut dikaitkan dengan warga dengan miskin ekstrim.
"Jadi besok data 45 ribu by name by address dibuka. Nantinya intervensi kegiatan-kegiatan diarahkan ke sana. Dan nanti dari 45 ribu itu kita lihat mereka itu butuhnya apa, apakah RTLH atau kredit usaha dan sebagainya, nanti kita identifikasi," ujarnya.
Disamping menyoroti data tersebut, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DisosdaldukKBPPPA) Purbalingga, menemukan masih ada 7 ribu warga miskin (masuk Desil 1 - 4) yang belum menerima bantuan dari pusat seperti PKH maupun BPNT. Karena itu, Bupati juga menginstruksikan verivikasi dan validasi terhadap 7 ribu warga tersebut.
"Saya yakin kemiskinan ekstrim bisa teratasi bila bantuan-bantuan yang selama ini diberikan tepat sasaran," ujarnya.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta mengarahkan agar Bupati segera menetapkan nama dan alamat valid warga yang termasuk dalam miskin ekstrim. Bila memungkinkan, pada akhir bulan November Bupati bisa menetapkan dalam SK.
Arif Budimanta menyebutkan, warga miskin ekstrim yakni yang memiliki pendapatan 1,9 US Dollar per kapita per hari atau Rp 11.000 per hari atau Rp 330.000 per bulan atau kurang. Selain data Arif juga memberikan masukan kepada pemerintah terkait dengan kebijakan ekonomi.
"Membantu akses pasar produk UMKM, scaling up brand produk daerah hingga bisa ekspor dan sebagainya," ujarnya. (Rus)
BERITA TERKAIT
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023