Intibios Perkuat Sektor Kesehatan di Yogyakarta

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat meresmikan Intibios Lab, Klinik dan Farmasi didampingi Enggartiasto Lukita serta Subardi.
Krjogja.com - YOGYA - Memasuki fase endemi Covid, ketahanan kesehatan menjadi pilar utama pembangunan ekonomi. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lainnya untuk merancang sistem kesehatan yang lebih tangguh.
Di Kota Yogyakarta kini hadir layanan Intibios laboratorium, klinik dan farmasi. Layanan ini meliputi medical check-up, konsultasi dokter, deteksi dan pencegahan penyakit, vaksinasi, serta fasilitas farmasi terlengkap.
Kehadiran layanan kesehatan ini menuai respon positif dari Anggota DPR RI dari Yogyakarta, Subardi. Menurutnya, Intibios akan membantu menguatkan ketahanan kesehatan di Yogyakarta.
“Kita sudah melihat banyak negara yang terus membangun sektor kesehatannya. Saya menyambut baik kehadiran layanan baru Intibios. Kita memang butuh penguatan sektor kesehatan melalui perkembangan teknologi. Disinilah Intibios hadir menjawab tantangan itu,” kata Subardi saat hadir peresmian Intibios laboratorium, klinik dan farmasi di Jalan Pangeran Diponegoro, Jetis, Yogyakarta, Senin (14/11/2022).
Kehadiran Intibios di kota wisata seperti di Yogyakarta akan membantu upaya deteksi dini maupun penanganan cepat dari setiap masalah kesehatan. Layanan ini memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan yang terintegrasi, mulai dari klinik, laboratorium, hingga farmasi.
Menurut Subardi, jika masalah kesehatan bisa diantisipasi maupun ditangani dengan pemeriksaan yang baik, masyarakat akan lebih sehat dan produktif. Bahkan, dalam skala makro indeks pembangunan sumber daya manusia akan berjalan lebih cepat.
“Ini bagus sekali. Kalau ancaman kesehatan teratasi, masyarakat jadi lebih produktif. Kualitas SDM kita akan lebih baik lagi,” terang legislator asal Sleman itu.
Subardi menilai, penguatan sektor kesehatan memang butuh kolaborasi. Tanpa kolaborasi, ketahanan kesehatan sulit terbentuk karena tidak semua daerah memiliki fasilitas kesehatan modern. Keterlibatan kalangan profesional seperti Intibios akan menjawab tantangan kesehatan saat ini.
“Kehadiran Intibios menjadi solusi untuk menunjang layanan kesehatan yang lebih merata. Dengan kolaborasi, sektor kesehatan kita lebih siap menjawab tantangan maupun ancaman,” kata Subardi yang turut meninjau fasilitas terbaru Intibios.
Dalam kesempatan ini Owner Intibios, Enggartiasto Lukita mangajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan. Dengan demikian maka akan mengurang beban pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk kesehatan.
"Deteksi dini adalah suatu langkah yang jauh lebih penting. Yogya lebih dari 14 persen ini lansia, makanya harus lebih peka kepada kesehatan," katanya
Mantan Menteri Perdagangan ini menyatakan kehadiran Intibios laboratorium, klinik dan farmasi di Kota Yogyakarta dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat daerah ini dan sekitarnya. Bagi mereka para wisatawan yang datang dan juga dapat memanfaatkan layanan sehingga perjalanan berwisatanya menjadi lancar.
"Dengan demikian tingkat kesehatan akan meningkat. Yang akan melaksanakan tugasnya maupun berwisata akan berjalan dengan baik. Kami akan hadir dan berbuat yang terbaik, sesuasi motto kita yakni 'Akurat dan Terpercaya," jelasnya.
Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan klinik kesehatan yang sudah ada di daerah ini masih kurang karena kesadaran kesehatan warga sangat tinggin. Kesadaran inilah yang juga membuat angka harapan hidup di DIY cukup tinggi dibanding daerah lain di tanah air.
"Mereka yang mau memeriksakan diri ke laboratorium atau ke rumah sakit itu sangat luar biasa. Makin banyak kesadaran warga masyarakat, berarti makin sadar mereka menjaga kesehatan," jelasnya
Sultan mengungkapkan usia harapan hidup masyarakat Yogya untuk perempuan adalah 76 tahun, sedangkan pria 74 tahun. Sementara usia harapan hidup tingkat nasional untuk perempuan 72 tahun dan pria 70 tahun.
"Jadi usia harapan hidup di Yogya cukup tinggi, sehingga lansia butuh kesehatan. Dengan adanya fasilitas kesehatan maka harapannya makin tinggi tingkat kesehatan masyarakat," pungkasnya.
Intibios Lab, Klinik dan Farmasi merupakan layanan kesehatan modern. Awalnya, pada masa pandemi Covid, Intibios bergerak melayani laboratorium penanganan Covid-19 secara terpadu.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Intibios berkembang dengan layanan laboratorium klinik dan farmasi dengan melihatkan tenaga medis seperti dokter, perawat, apoteker, dan analis kesehatan. Layanan ini juga mencakup konsultasi dan vaksinasi. Kini Intibios tersebar di 18 kota di seluruh Indonesia. (*)
BERITA TERKAIT
Jaga Kesehatan Lansia, Pemeriksaan Digelar LKS Pelita Kasih untuk Warga Banyuraden
BukuWarung Yakin Tingkatkan Digitalisasi UMKM dengan 241 Roadshow
Sartini Melahirkan Bayi di Lereng Gunung Slamet
Patuhi Perintah Megawati, PDIP Kulonprogo Tanam Bibit Pohon dan Bersih Sungai
Soal Biaya Haji, Panja Komisi VIII DPR Akan Melakukan Monitoring ke Arab Saudi
Kabar Percobaan Penculikan Anak di Desa Tajug Karangmoncol Dipastikan Hoaks
Indonesia Pimpin Negara ASEAN Ciptakan Solusi Positif bagi Dunia
Rekomendasi Mobil Bekas Irit BBM Harga Rp 100 Juta-an
Dinilai Ganggu Masyarakat, Polda DIY Dapat Dukungan Razia Knalpot Blombongan
Jogja Banget! Ini Bocoran Riders Sheila on 7 yang 'Membahagiakan' Promotor
Muh Iqbal Terpilih Mahasiswa Berprestasi Manajemen Unimus 2023
Erik Ten Hag Puas Kinerja Brazil Connection Milik MU
Jonatan Christie Meraih Gelar Juara Tunggal Putra Indonesia Masters 2023
Gibran Senggol Kapolri Listyo Sigit Karena Bus PERSIS Solo Diserang
FK dan FKG Unimus Kolaborasi Laksanakan Program IPE
UAD Wisuda 'Blended' 1.452 Lulusan
Berkat Call Center Lapor Kapolres, Polisi Amankan Seorang Warga Depresi
722 Atlet Ikuti Sukoharjo Karate Open Championship
Pasutri Ditemukan Tewas Mengambang
Bersama Mbak Ita, Mahasiswa KKN UPGRIS Hijaukan Kelurahan
Akuntan Milenial Dominasi Pengurus IAI Jateng