Krjogja.com - SOLO - Kompetensi komunikasi wartawan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses morfologi budaya jurnalisme. Sri Syamsiyah LS, dosen Universitas Semarang (USM) menandaskan itu ketika meraih gelar doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (15/11). Ujian terbuka dipimpin Prof Dr Ir Ahmad Yunus MSi .

Disertasi "Morfologi budaya jurnalisme: pembentukan kompetensi komunikasi pada wartawan" merupakan hasil penelitian di empat daerah yakni Yogyakarta, Medan, Jakarta dan Semarang. Dari situ ia menemukan morfologi budaya jurnalisme terdiri dari nilai-nilai jurnalisme dan praktik jurnalistik terbentuk dari interplay tiga faktor yakni faktor mikro, meso dan makro.

Syamsiyah menjelaskan faktor mikro merupakan faktor individual seperti latar belakang Pendidikan, motivasi dan faktor keluarga. Kemudian faktor meso merupakan faktor yang ada pada media dimana wartawan tersebut bekerja dan faktor makro merupakan lingkungan luar seperti politik, ekonomi-politik, bisnis media, budaya setempat dan faktor teknologi.

’Pada morfologi nilai-nilai jurnalisme, ketiga faktor tersebut memunculkan nilai yang cenderung bersifat universal," ujarnya. Dari penelitian nilai-nilai yang muncul setidaknya ada empat kelompok yakni nilai yang merupakan fungsi pers, nilai yang menjadi tujuan jurnalisme, nilai yang merupakan cara mencapai tujuan jurnalisme dan nilai yang terkait konteks ruang dan waktu.

Morfologi nilai-nilai jurnalisme akan membentuk kompetensi komunikasi yang bersifat kognitif dan afektif yakni berupa pengetahuan dan pemahaman pada diri wartawan tentang akan peran wartawan yang mereka laksanakan dan selanjutnya akan menimbukan kesadaran untuk menjalankan perannya sebagai wartawan.

Dr Syamsiah lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan Indeks Prestasi 3,95. "Dia sebenarnya lulus cumlaude. Karena masa studinya 6 tahun, maka sangat memuaskan," jelas Prof Yunus. (Qom)