Guru Pelopor Moderasi Beragama Tangkal Intoleransi dan Radikalisme

Jajaran FKPT DIY, BNPT dan trainer bersama para guru peserta training of trainer. (Foto: Devid Permana)
Krjogja.com - YOGYA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Daerah Istimewa Yogyakarta (FKPT DIY) terus melakukan upaya pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme melalui pendekatan lunak (soft approach).
Di samping ada upaya penindakan, pendekatan lunak diyakini pilihan paling tepat dalam pencegahan terorisme tanpa menimbulkan gejolak atau dendam di masyarakat. Salah satu pendekatan lunak itu adalah dengan melatih guru-guru melalui kegiatan training of trainer sebagai pelopor moderasi beragama di sekolah. Tak kurang 100 guru SMA se-DIY mengikuti kegiatan itu yang digelar di Aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Jalan MT Haryono Yogyakarta, Rabu (23/11/2022).
Dalam kegiatan training of trainer tersebut, para guru diberikan pembekalan mengenai perkembangan terorisme serta kebijakan pencegahannya berbasis agama dan kearifan lokal. Selain itu diberikan pembekalan pembuatan bahan ajar berupa video pendek sosiondrama moderasi beragama. Luaran dari kegiatan ini guru mampu membuat video pendek mengenai moderasi beragama untuk disampaikan kepada anak didiknya di sekolah.
Ketua FKPT DIY Drs Bambang Wisnu Handoyo menuturkan, guru memegang kendali sukses tidaknya pencegahan terorisme di sekolah yang mengancam generasi muda. Menurutnya cikal bakal terorisme adalah intoleransi, misalnya sikap tidak bisa menerima perbedaan, sikap tidak mau kalah dan sebagainya. Jika intoleransi ini dibiarkan akan meningkat menjadi paham ekstrimisme dan radikalisme ditandai adanya sikap memaksakan kehendak.
"Bibit-bibit intoleransi dan radikalisme sangat mudah dijumpai yang terkadang justru diciptakan oleh para elit di sebuah kelompok. Oleh karena itu, guru harus membentengi siswa-siswinya dengan membekali nilai-nilai moderasi beragama. Penyampaian materi melalui video pendek merupakan salah satu inovasi dalam upaya pencegahan intoleransi di bangku sekolah," katanya.
Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro mengatakan, kegaitan training of trainer bagi guru merupakan upaya internalisasi nilai-nilai moderasi beragama untuk mencegah terorisme. BNPT mendorong guru semua jenjang untuk mengembangkan strategi pembelajaran (media video pendek) yang memasukkan nilai moderasi beragama, toleransi, saling menghormati, menghargai keberagaman.
"Video pendek sosiondrama moderasi beragama ini akan dilombakan secara nasional, kami berharap guru-guru peserta training of trainer ini berpartisipasi aktif dan menjadi peserta lomba," harapnya.(Dev)
BERITA TERKAIT
Ketua Remaja Cabuli 20 Bocah di Masjid
Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Turki, 10 Orang Tewas
Titi DJ Tampak Lebih Muda Karena Lakukan Anti Aging, Operasi Apa Itu?
Pemkab Sukoharjo Dapat Kuota 2 KK Program Transmigrasi 2023
Hilirisasi Kunci Indonesia Menjadi Negara Maju
Prevalensi Sedikit Naik, Gunungkidul dan Kulonprogo Giat Atasi Stunting
Disdikbud Sukoharjo Minta Orang Tua Tidak Terpancing Isu Penculikan Anak
Abdul Kholik Usulkan NUnomics di Momen Satu Abad
Balon Udara Picu Ketegangan Baru Amerika - China
7 Film Terpilih Tayang, Indonesia Catat Rekor di Film Festival Rotterdam 2023
Berburu Durian Rendah Kolestrol di Pasar Kembang
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Kembali Muncul
Pondok Pesantren se DIY Gelar Festifal UMKM
Sambut Bulan Kasih Sayang, JCM Hadirkan ‘Feblooming Spring’
Indonesia Serahkan Estafet Kepemimpinan ATF 2024 Ke Laos
Edu Fair SMAN 1 Pakem Hadirkan 25 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Petani Korban Gempa Cianjur Belum Panen, Bantuan Logistik Pembaca KR Membantu
Mengenal Tubidy Serta Cara Download MP3 Termudah
Gapura 23, Ajang Peningkatan Kapasitas Pemandu Wisata
Rendang dan Bebek Panggang Jadi Menu Pilihan Utama Delegasi ATF 2023
Unik, 9 Negara Ini Punya Tradisi Valentine Sendiri