Krjogja.com - YOGYA - Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) DIY mendorong upaya pencegahan resistensi antimikroba dilakukan secara bersama-sama oleh semua organisasi profesi kesehatan dan berbagai unsur yang ada di DIY. Untuk itu perlu koordinasi dalam menentukan peran yang akan dijalankan, agar upaya pencegahan resistensi antimikroba bisa berjalan efektif.

"Pencegahan resistensi antimikroba bukan kewenagan satu organisasi profesi kesehatan saja, tapi harus menjadi gerakan secara masif oleh semua bersama unsur-unsur di DIY," terang Ketua PD IAI DIY Hendy Ristiono kepada wartawan di sela audiensi dan apresiasi World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) atau Pekan Kesadaran Antimikroba Dunia 2022 di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Kamis (24/11/2022).

Hendy mengatakan, selama WAAW 2022, pengurus daerah maupun cabang IAI se-DIY telah menggelar berbagai kegiatan. Misalnya, pengurus cabang melakukan edukasi tentang resistensi antimikroba ke sekolah-sekolah. Sedangkan pengurus daerah menggelar kampanye pencegahan resistensi antimikroba di kawasan Tugu Yogya beberapa waktu lalu.

"Selain audiensi dengan Dinkes DIY, kami (PD IAI DIY) juga melakukan penyematan pin sebagai penghargaan kepada pengurus cabang IAI se-DIY maupun rekan sejawat apoteker yang punya kepedulian melawan resistensi antimikroba. Dukungan dari Dinkes sangat berarti. Setelah ini kita akan berdiskusi bersama organisasi profesi yang lain untuk menentukan pembagian peran yang akan dijalankan," katanya.

Kepala Dinkes DIY Pembayun Setyaningastutie mengapresiasi inisiatif PD IAI DIY dalam mendorong upaya pencegahan resistensi antimikroba dapat dilakukan secara bersama-sama. Menurutnya, Dinkes DIY sendiri memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga warga DIY dari resistensi antimikroba. "Kalau sekiranya perlu ada regulasi untuk mencegah resistensi antimikroba ini, tentu akan kita lakukan, demi kebaikan semua," katanya. (Dev)