In Memoriam Morgan Onggowijaya, Kehilangan Sosok Sabar dan Ngemong

Morgan Onggowijaya (paling kiri) dalam foto terakhir saat Baksos di SMP Gotong Royong, Tompeyan, Pingit, Yogya, Jumat (18/11) lalu . (Foto:Istimewa)
Krjogja.com - YOGYA - Meninggalnya pengusaha Yogya, Morgan Onggowijaya atau MO (74) menyisakan duka yang mendalam. Tidak hanya keluarga, tetapi teman-teman yang merupakan sahabat MO. Tidak menyangka sosok MO yang sabar, baik dan ngemong kini telah tiada.
"Terakhir saya bertemu pak Morgan, Selasa (22/11/2022) pagi, tidak ada firasat sama sekali. Seperti biasa beliau renang bersama kami, bergurau dan tidak ada yang aneh," ungkap Edy Dallas rekan MO di Komunitas Renang Umbangtirto ketika dikonfirmasi KRJogja.com, Sabtu (26/11)
Edy mempunyai kesan yang sangat baik dengan MO tidak menyangka itu pertemuan terakhir. Apalagi pernyataan pers dari Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi Jumat (25/11) lalu menyebutkan MO tewas diduga karena karena aksi keji RO (19) cucunya sendiri dengan dibantu GK (18), Rabu (23/11) malam sekira pukul 22.30 WIB.
Baca Juga
Berusaha Hilangkan Utang Piutang, Cucu Cekik Pengusaha Yogya Hingga Tewas
Ketika ditanya kenapa tidak mengajak RO, lanjut Edy, MO hanya menyatakan bila cucunya RO saat ini sedang sibuk dengan urusan sekolah. "Sama sekali tidak pernah cerita bila ada masalah. Semua terlihat baik-baik saja," ungkapnya.
Senada Ketua Perkumpulan Warga Cantonese Yogyakarta (Perwacy), Frananto Hidayat juga mengenang kebaikan MO dalam berbagai aktivitas sosialnya. "Pernah juga duduk di Penasihat Perwacy, baik dan ramah, selalu menyapa walau dari jauh bila bertemu," ungkap Frananto yang terakhir bertemu dua mnggu lalu saat Pelantikan Pengurus INTI DIY.
Demikian pula Gutama Fantoni menyatakan sering bertemu dengan MO dalam berbagai kegiatan sosial bersama paguyuban Tionghoa. "Pak Morgan aktif di Fu Qinq Yogya, Bhakti Putera Yogyakarta, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Seluruh Indonesia (PSMTI) DIY, Jogjakarta HHH juga aktif di Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC), tercatat ikut dalam kepanitiaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2023, ," ungkap Fantoni.
Terakhir dirinya bertemu.dengan MO, dua minggu lalu saat Pelantikan Pengurus Indonesia Tionghoa (INTI) DIY. "Saya kenal dari muda, Pak Morgan aktif di basket.dan bagus di bidang olahraga. Juga punya komitmen tinggi, seperti misal dalam rapat-rapat panitia PBTY selalu hadir dan memberi masukan," jelas Fantoni. (Vin)
BERITA TERKAIT
MUI Respon MK Tolak Gugatan Pernikahan Beda Agama
Dua Tahun BSI, Laba Tumbuh Impresif 40,68 Persen Capai Rp 4,26 T
Datangkan 8 Pemain Baru, Chelsea Habiskan Rp 4,8 Triliun
Candi Borobudur Kini Tak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia
Beri Kontribusi Nyata dalam Kelola Sampah untuk Capai Target Zero Emisi
Wajah Teddy Bear Tergambar di Planet Mars
Ferry Irawan Mengaku Pasrah
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’