Tekomsel Dukung BKKBN Digitalisasi Percepatan Penanganan Stunting di Jawa Tengah

Secara simbolis VP Area Account Management Samuel Pasaribu (tengah) memberikan dukungan layanan Contact Center kepada Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono. M, Kes (kanan).
Krjogja.com - SEMARANG - Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun.
Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen, untuk itu kolaborasi antar pihak sangat diperlukan guna mempercepat penurunan angka tersebut.
Bertempat di Openaire Resto Semarang, Telkomsel bersama BKKBN melakukan sosialisasi penanganan stunting secara hybrid dengan menghadirkan dr. Irma Ardiana, MAPS Direktur Bina Balita dan Anak BKKBN, Dr. Hery Suliantoro, S.T.,M.T, Dosen Teknik Industri Undip dan Member IAPI Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dinas BKKBN Provinsi serta perwakilan BKKBN dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut Telkomsel juga melakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan BKKBN Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan digitalisasi program percepatan penanganan stunting melalui layanan enterprise Telkomsel.
Dalam sambutannya, VP Enterprise Account Management Telkomsel Samuel Pasaribu, mengatakan “Telkomsel sangat mendukung program BKKBN untuk melakukan digitalisasi program penanganan stunting di Jawa Tengah. Dukungan tersebut akan kami wujudkan dalam bentuk kerjasama seperti pengadaan layanan contact center, layanan top up pulsa / kuota B2B2C, layanan paket prepaid khusus tim pendamping keluarga (TPK), serta dukungan ketersediaan perdana Telkomsel secara gratis untuk TPK yang terdaftar.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono M,Kes memberikan apresiasi kepada Telkomsel yang telah proaktif membantu pemerintah dalam mengatasi stunting khususnya di Jawa Tengah. “Semoga ditahun kedua kita bekerjasama ini bisa membawa manfaat yang lebih serta memberikan nilai tambah untuk kedua belah pihak. Tentu harapan akhirnya adalah angka stunting di Jawa Tengah bisa turun dibawah target angka nasional,” tutup Widwiono.(*)
BERITA TERKAIT
Polisi Peduli Stunting, Polres Sukoharjo Beri Nutrisi Bumil dan Balita
Hasil Panen Bawang Merah Lahan Pantai Menjanjikan
Akun FB Erina Gudono Diretas Sejak 2019, Hati-hati Tertipu
Bappeda Kulonprogo Siapkan 5 Program Prioritas Pembangunan Berkelanjutan
Tingkatkan Sinergitas, Kapolres Sukoharjo Berkunjung ke Mako Grup 2 Kopassus
Sidang Vonis Eliezer Digelar 15 Februari
Marak Isu Penculikan Anak, Polda Jateng: Waspada dan Jangan Panik
Sudah Bayar Rp 480 Juta, Pembeli Apartemen di Babarsari Merana, Ini Sebabnya
Cak Imin Jelaskan Soal Usulan Penghapusan Jabatan Gubernur
Lewat MIFM Investor Global Minati Proyek IKN Nusantara
Posisi Wakil Ketua DPRD Sukoharjo Segera Terisi
Mahasiswa Fakultas Keolahragaan UNS FKor Demo Minta Majelis Wali Amanah Cabut Somasi
Nenek Moyang Orang Amerika Ternyata Berasal dari China
Main Voli Sambil Kumpulkan Dana
Keberadaan ChatGPT, Ancaman Bagi Google
Yudo Margono Mutasi 84 Jabatan TNI
Purbalingga Mulai Terapkan Sertifikat Elektronik
Ciu Gedang Kluthuk Kembali Marak, Dua Penjual Ditangkap
Etik Suryani Salurkan Program Indonesia Pintar Siswa SD
Horoskop untuk Bintang Capricorn, Aquarius dan Pisces. Dia Terkesan dengan Sikapmu
27 Pelajar Ikuti Kompetisi Panjat Tebing