Implementasi Kurikulum Merdeka, Dorong Siswa Peduli Sampah

Kepala SMP N 2 Pandak Bantul, Sugiyanta MPd MA menyerahkan kantong sampah kepada siswa. KR-Sukro Riyadi.
Krjogja.com - BANTUL - Gelar karya Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema 'Gaya Hidup Berkelanjutan' dengan topik dari sampah jadi indah dilaksanakan SMP N 2 Pandak Bantul, Kamis (1/12). Dalam momentum tersebut juga diluncurkan Majalah Pandak Dua Cerdas Terampil Berkarya (Pandu Ceria). Program tersebut merupakan implementasi kegiatan dari kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan RI.
Kepala SMP N 2 Pandak Bantul, Sugiyanta MPd MA mengatakan, program P5, salah satu kegiatan implementasi dari dari kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan RI. "Kebetulan SMP Negeri 2 Pandak ini menjadi salah satu dari lima sekolah SMP se-Bantul sebagai sekolah penggerak," ujar Sugiyanta disela acara gelar karya. Dalam acara itu juga dihadiri Kapolsek Pandak Polres Bantul Polda DIY, AKP Hanung Tri Widiyanto SH M.Si, Lurah Caturharjo Pandak, H Wasdiyanto SSi, Kabid PLB3PK Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Rudy Suharta MM,
Dijelaskan, program gelar karya P5 saat ini tahap awal dari implementasi kurikulum Merdeka. "Kita mengambil satu tema yakni gaya hidup berkelanjutan dengan topiknya adalah dari sampah jadi indah. Dimensi profil pelajar Pancasila yang kita kembangkan pada kegiatan P5 ini, pertama adalah gotong royong dalam rangka kolaborasi antar siswa," ujarnya.
Kemudian kedua adalah kreatif, hal ini menghasilkan karya dan tindakan yang original kemudian. Ketiga dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. "Project ini kita tampilkan untuk memberikan semangat kepada anak-anak. Bahwa hasil karyanya itu bisa dilihat dan dinikmati oleh orang lain. Kita dari 153 siswa didampingi 10 fasilitator P5 atau 10 pembimbing," jelasnya.
Kemudian masing-masing fasilitaror membimbing antara 15 sampai 16 siswa. "Kemudian dari masing-masing pembimbing itu ada dua kelompok. Sehingga karya yang dipameran itu ada 20 dari 20 kelompok. Fokusnya adalah dari sampah menjadi indah, oleh karena itu mulai anak-anak kita kenalkan pentingnya mengolah sampah," ujarnya. (Roy)
BERITA TERKAIT
Jaga Kesehatan Lansia, Pemeriksaan Digelar LKS Pelita Kasih untuk Warga Banyuraden
BukuWarung Yakin Tingkatkan Digitalisasi UMKM dengan 241 Roadshow
Sartini Melahirkan Bayi di Lereng Gunung Slamet
Patuhi Perintah Megawati, PDIP Kulonprogo Tanam Bibit Pohon dan Bersih Sungai
Soal Biaya Haji, Panja Komisi VIII DPR Akan Melakukan Monitoring ke Arab Saudi
Kabar Percobaan Penculikan Anak di Desa Tajug Karangmoncol Dipastikan Hoaks
Indonesia Pimpin Negara ASEAN Ciptakan Solusi Positif bagi Dunia
Rekomendasi Mobil Bekas Irit BBM Harga Rp 100 Juta-an
Dinilai Ganggu Masyarakat, Polda DIY Dapat Dukungan Razia Knalpot Blombongan
Jogja Banget! Ini Bocoran Riders Sheila on 7 yang 'Membahagiakan' Promotor
Muh Iqbal Terpilih Mahasiswa Berprestasi Manajemen Unimus 2023
Erik Ten Hag Puas Kinerja Brazil Connection Milik MU
Jonatan Christie Meraih Gelar Juara Tunggal Putra Indonesia Masters 2023
Gibran Senggol Kapolri Listyo Sigit Karena Bus PERSIS Solo Diserang
FK dan FKG Unimus Kolaborasi Laksanakan Program IPE
UAD Wisuda 'Blended' 1.452 Lulusan
Berkat Call Center Lapor Kapolres, Polisi Amankan Seorang Warga Depresi
722 Atlet Ikuti Sukoharjo Karate Open Championship
Pasutri Ditemukan Tewas Mengambang
Bersama Mbak Ita, Mahasiswa KKN UPGRIS Hijaukan Kelurahan
Akuntan Milenial Dominasi Pengurus IAI Jateng