Krjogja.com - YOGYA - Komunitas masyarakat dari Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia di DIY menggelar aksi galang dana untuk Cianjur di titik 0 kilometer, Kamis (1/12/2022). Mereka membawa pesan keberagaman kepada masyarakat Cianjur untuk saling membantu tidak mengenal latarbelakang.

Asrizal Dilardin, Ketua Umum IKPMDI Yogyakarta, mengatakan gerakan tersebut merupakan kepedulian mahasiswa daerah yang ada di DIY atas musibah gempa bumi Cianjur. Menurut dia, momentum tersebut sekaligus menjadi penguatan nilai kebangsaan karena derita yang dialami warga Cianjur setidaknya bisa diringankan dari bantuan warga Yogyakarta.

“Kami dari Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia di DIY, berbagai latarbelakang etnis agama ada di sini. Satu tekad dari Jogja untuk Cianjur, membantu sesama tanpa membedakan,” ungkapnya pada wartawan.

Adanya isu SARA di Cianjur karena adanya penolakan bantuan dari warga lintas iman menjadi penyemangat pada keluarga mahasiswa untuk terus bergerak membawa pesan persaudaraan. “Kami berangkat dari keberagaman dan ingin memberikan pesan bahwa hidup rukun itu fitrahnya bangsa Indonesia yang harus terus kita jaga,” sambungnya lagi.

Pendeta Eduard, salah satu peserta dari Papua yang turut dalam aksi galang dana mengatakan bawasanya terlepas kepentingan apapun, ia melihat bencana Cianjur sebagau sebuah derita yang dialami sesama anak negeri. Ketika ada satu keluarga mengalami sakit, maka keluarga yang lain juga ikut merasakan sakit.

“Dari Yogya kami ingin membantu meringankan penderitaan warga di Cianjur. Kami berdiri di atas kemanusiaan, bukan hal lain. Kami ingin sampaikan pesan persaudaraan dari Yogyakarta untuk Cianjur,” tandasnya.

Nantinya bantuan yang didapatkan dari aksi galang dana akan diserahkan melalui relawan berbagai instansi. IKPMDI juga akan mengirim relawan secara langsung guna memastikan bantuan sampai tepat pada sasaran masyarakat membutuhkan di Cianjur. (Fxh)