Bensin Picu Inflasi Kota Yogyakarta Meroket 6,54 Persen

Bensin Picu Inflasi Kota Yogyakarta Meroket 6,54 Persen
Krjogja.com - YOGYA - Kota Yogyakarta mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 6,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,82 pada November 2022. Andil terbesar yang memicu terjadinya meroketnya inflasi tersebut adalah bensin dan bahan bakar rumah tangga.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada November 2022, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi yoy sebesar 6,54 persen atau terjadi kenaikan IHK.dari 114,45 pada Oktober 2022 menjadi 114,82 pada November 2022. Tingkat inflasi m-to-m (mtm) 0,32 persen dan tingkat inflasi y-to-d (ytd) 5,80 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada November 2022 yaitu bensin, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, beras, uang kuliah akademi/perguruan tinggi dan telur ayam ras. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yoy, antara lain anggur, bawang putih, televisi berwarna, biaya administrasi transfer uang, kelapa, dan wortel," tutur Sugeng di kantornya, Kamis (01/12/2022).
Sugeng menyatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya
sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Indeks kelompok pengeluaran yang naik yaitu makanan, minuman dan tembakau 7,86 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 2,87 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 5,05 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,15 persen serta kesehatan 4,03 persen.
"Diikuti kelompok transportasi 13,23 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 2,37 persen, pendidikan 3,90 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 5,84 persen serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,99 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,23 persen," imbuhnya.
Pada November 2022, Sugeng menyampaikan dari 90 kota, inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Selor
sebesar 9,20 persen. Inflasi yoy terendah dialami kota Ternate sebesar 3,26 persen. (Ira)
BERITA TERKAIT
Ketua Remaja Masjid Cabuli 20 Bocah, Aksi Bejat ada yang di Masjid
Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Turki, 10 Orang Tewas
Titi DJ Tampak Lebih Muda Karena Lakukan Anti Aging, Operasi Apa Itu?
Pemkab Sukoharjo Dapat Kuota 2 KK Program Transmigrasi 2023
Hilirisasi Kunci Indonesia Menjadi Negara Maju
Prevalensi Sedikit Naik, Gunungkidul dan Kulonprogo Giat Atasi Stunting
Disdikbud Sukoharjo Minta Orang Tua Tidak Terpancing Isu Penculikan Anak
Abdul Kholik Usulkan NUnomics di Momen Satu Abad
Balon Udara Picu Ketegangan Baru Amerika - China
7 Film Terpilih Tayang, Indonesia Catat Rekor di Film Festival Rotterdam 2023
Berburu Durian Rendah Kolestrol di Pasar Kembang
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Kembali Muncul
Pondok Pesantren se DIY Gelar Festifal UMKM
Sambut Bulan Kasih Sayang, JCM Hadirkan ‘Feblooming Spring’
Indonesia Serahkan Estafet Kepemimpinan ATF 2024 Ke Laos
Edu Fair SMAN 1 Pakem Hadirkan 25 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Petani Korban Gempa Cianjur Belum Panen, Bantuan Logistik Pembaca KR Membantu
Mengenal Tubidy Serta Cara Download MP3 Termudah
Gapura 23, Ajang Peningkatan Kapasitas Pemandu Wisata
Rendang dan Bebek Panggang Jadi Menu Pilihan Utama Delegasi ATF 2023
Unik, 9 Negara Ini Punya Tradisi Valentine Sendiri