Siswa MTsN 6 Bantul Ujian Gunakan Jogja Madrasah Digital

Para Siswa Menggunakan Handphone untuk PAS. (Foto : Istimewa)
Krjogja.com - BANTUL - Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 (MTsN 6) Bantul sudah menggunakan aplikasi Jogja Madrasah Digital (JMD). PAS dilaksanakan mulai Senin 28 November sampai Kamis 8 Desember.
Menurut Mafrudah (Kepala Madrasah) Mafrudah kegiatan PAS menggunakan aplikasi Jogja Madrasah Digital adalah pertama kali dalam penilaian akhir semester. Sebelumnya menggunakan portal e-learning madrasah (Elma).
"Gunakan JMD ini dengan jujur. Jangan buka aplikasi lain, jangan membuat grup untuk bekerjasama memberikan jawaban", tegas Mafrudah kepada para siswa setelah sholat Dhuha pagi ini.
Sebuah lembaga yang memberikan asistensi kepada madrasah dan merupakan mitra kerjasama Kantor Kementerian agama Wilayah DIY, Geschool mengenalkan mode baru JMD.
Sosialisasi mode baru aplikasi JMD dilakukan dengan kelas IX sebagai prioritasnya.
Muhammad Firdaus, instruktur Geschool yang mendampingi siswa melakukan instruksi unduhan JMD mode baru melalui Play store kepada sekitar 192 siswa. Didampingi oleh guru IT Matsanaba Rahmat Supriyadi, siswa dengan antusias melakukan arahan yang disampaikan para ahli IT tersebut.
Beberapa siswa mengalami kendala ketika melakukan proses unduhan JMD mode baru tersebut, namun dengan bimbingan telaten dari para instruktur akhirnya mereka selesai melakukan proses transfer aplikasi itu.
Menurut Firdaus sebagian handphone siswa tidak bisa melakukan disebabkan memori yang tidak cukup, dan juga ada yang kurang mendukung perangkatnya.
Namun mereka yang terkendala dapat berkelompok dengan teman yang sudah bisa. Sebagai prakteknya siswa kemudian mengerjakan sebuah soal yang diberikan. Keesokan harinya mereka langsung menggunakan mode baru tersebut untuk melanjutkan PAS.
Kelebihan dari aplikasi JMD mode baru itu antara lain siswa tidak bisa membuka aplikasi lain saat mengerjakan soal sehingga mereka tidak bisa browsing. Selain itu fitur bilah untuk membuka pintasan tidak dapat digunakan. Firdaus berharap peserta ujian yang menggunakan aplikasi mode baru itu dapat membantu siswa lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian. Sistem aplikasi ini sejatinya melatih kejujuran. (Fie)
BERITA TERKAIT
Politikus Ini Nekat Tinggalkan Istri dan Anak Demi Seorang Bintang Porno
Ledakan Bom di Masjid Pakistan, Tak Ada WNI Menjadi Korban
Federal Oil Berikan Motor Matic dan Emas untuk Pemenang Program Sobek Berhadiah
Naik 10 Kali Lipat, Qoala Plus Optimis Jadi Asuransi Digital Terbaik di Indonesia
Uniknya Wawancara PKD di Loano, Komisioner Panwascam Berbusana Jawa
Banjir dan Longsor Melanda Karangjambu Purbalingga
Komitmen Cegah Pungli, UPUBKB Boyolali Terima Penghargaan Stranas PK Terakreditasi A
Pesan Bunda Corla Sebelum Pulang ke Jerman: Jangan Saling Membuka Aib!
Wuri Hantoro Hadirkan Presiden di JEC
Lisa Loring 'The Addams Family' Tutup Usia, Putrinya Memegang Tangannya
Penerapan GCG Kuat Antarkan BRI Jadi Top 3 Asean Corporate Governance Scored Card
Hadapi Tantangan Era Elektrifikasi, Toyota Indonesia Akselerasi Kompetensi SDM Vokasi
Baru Seminggu Dipelihara, Sapi Paingin Mati Tertimpa Pohon Tumbang
Jadwal Liga Italia 2022/2023: Inter vs Milan, Salernitana vs Juventus
Muhammadiyah: Awal Ramadan 23 Maret, Idul Fitri 21 April 2023
Geser Shin Tae-Yong, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas SEA Games 2023
329 Calon Panwaslu Kalurahan Lolos Seleksi Administrasi
Sukses Transformasi Bisnis Bank Mandiri Ciptakan Values Baru
Ditlantas Polda Jateng Uji Coba ETLE Drone di Purbalingga
Dua Pekan Lagi, Mendag Janjikan Minyakita Bakal Banjiri Pasar Lagi
Yevhen Borong Dua Gol, PSS Perkasa di Demang Lehman