Liburan Akhir Tahun di Gunungkidul?, Jangan Lupa Cicipi Makanan Khas Ini

Tiwul. (dok. Dinas Pariwisata Gunungkidul)
Krjogja.com - WONOSARI - Akhir tahun sudah di depan mata. Sudah saatnya mempersiapkan liburan di akhir tahun. Salah satunya berwisata ke Gunungkidul termasuk mencicipi kuliner khasnya.
Seperti halnya daerah lain, Gunungkidul juga punya sederet makanan khas yang lezat. Apa saja rekomendasi makanan tradisional yang patut dicicipi saat berwisata ke salah satu kabupaten di Yogyakarta ini? Simak rangkumannya berikut ini dikutip dari rilis Dinas Pariwisata Gunungkidul, beberapa waktu lalu.
1. Walang Goreng
Tak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk mencicipi olahan dari belalang, Gunungkidul juga punya olahan belalang goreng yang dinamakan walang goreng. Makanan khas ini menjadi wujud kreativitas warga untuk mengolah serangga tinggi protein yang kerap dianggap hama oleh para petani.
Teksturnya renyah. Tersedia dalam beberapa varian rasa, yaitu gurih, manis, dan pedas. Wisatawan akan mudah menemukan camilan khas karena dijajakan di berbagai tempat, mulai dari rumah produksi, jajanan pinggir jalan, hingga toko oleh-oleh. Harganya relatif bersahabat baik untuk dimakan langsung atau dijadikan buah tangan bagi keluarga di rumah.
2. Gatot Tiwul
Makanan khas Gunungkidul yang kedua adalah Gatot Tiwul. Makanan legendaris yang satu ini dulunya merupakan makanan pokok bagi masyarakat setempat. Sekarang, makanan tradisional berbahan singkong itu menjadi camilan sehari-hari maupun dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung.
Cara pengolahannya dimulai dengan mengeringkan singkong menjadi gaplek. Kemudian, gaplek dijadikan tepung. Tepung gaplek ini lalu dikukus dan ditambahi bumbu menjadi tiwul. Rasa manis dan gurih ditambahi lelehan gula jawa membuat tiwul bercita rasa unik dan lezat.
3. Bakmi Jawa Piyaman
Makanan berikutnya yang wajib dicoba saat berkunjung ke Gunungkidul adalah Bakmi Jawa Piyaman. Piyaman merupakan nama desa di Gunungkidul yang mayoritas penduduknya berjualan Bakmi Jawa. Karena itu pula, warga menjuluki daerah itu sebagai Kampung Bakmi Jawa.
Nama bakmi jawa dipakai untuk membedakannya dengan bakmi Tiongkok. Perbedaannya pada penggunaan kemiri sebagai salah satu bumbu masak. Kemiri digoreng kemudian diulek untuk menambah cita rasa gurih. Dengan rasa yang menggoyang lidah, makanan yang satu ini tentu sayang dilewatkan oleh wisatawan.
BERITA TERKAIT
Perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Stakeholder Terkesan Saling Lempar Tanggung Jawab
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023
Mantan Ketua DPRD Salatiga Soroti ‘Nasib’ Pasar Rejosari
Ratusan Anak di Wonogiri Putus Sekolah
Operasi Pasar Hingga Maret 2023, Bulog Gelontorkan 315 Ribu Ton Beras
Kartu Tani Bermasalah, Penyaluran Pupuk Bersubsidi Cuma 99 Persen
Polres Bantul Sambangi Sekolah
Jembatan Kretek Sudah Dibuka Untuk Umum
Ibu Negara Iriana Borong Tas dan Daster di Beringharjo
Waspada Anemia, Gejala Awal Terjadinya Stunting
Imlek Nasional 2023, Pesta Rakyat dan Dukungan Untuk UMKM
Kemnaker Dorong Pengesahan RUU PPRT
GKR Hemas Ajak Masyarakat ASEAN Ramaikan Travex ATF 2023
Dana Pengamanan Pemilu Naikkan DIPA Polres Karanganyar
Soal Cak Imin Usul Gubernur Ditiadakan Karena Tak Efektif, Begini Kata Sultan
BRI Terus Kembangkan Talenta IT dengan Cara Jitu
Rokok Ilegal Senilai Rp 11,1 M Hasil Sitaan Bea Cukai Jateng - DIY Dimusnahkan
Peran Generasi Muda Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
PLN UP3 Yogyakarta Perkuat Sistem Kelistrikan JEC
Hari Ini adalah Horoskop Percintaan Terbaik Bagi Tiga Bintang Ini
Siswa TK Jadi Tamu Pertama Pembukaan Kembali Main Hall BEI