Krjogja.com - BANTUL- Peristiwa gempa bumi di Cianjur Jawa Barat menyisakan duga mendalam bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Selain infrastruktur porak-poranda, ratusan orang meregang nyawa dalam peristiwa memilukan tersebut.

Kini dibutuhkan penanganan cepat dan tepat pasca lindu besar tersebut. Imbas dari musibah itu masyarakat seantero tanah air terpanggil jiwanya untuk ikut membantu.

"Penggalangan dana yang diinisiasi dari Keluarga Gojek Bantul (KGB) ini langsung terjun langsung dilapangan tepatnya perempatan Klodran Bantul. Penggalangan dana dilakukan dari driver Gojek dan masyarakat umum, " ujar Ketua Keluarga Gojek Bantul (KGB), Tri Handoko, Minggu (4/12). Dalam penggalangan dana tersebut terkumpul Rp 4.274,000, disalurkan lewat PMI Bantul.

Dijelaskan penggalangan dana untuk korban gempa Cianjur tersebut didasari oleh kepedulian terhadap sesama. Korban sebuah bencana alam di manapun sudah pasti sulit menghadapi hidup keseharian. Sudah kehilangan tempat tinggal, serta harus beradaptasi dengan kondisi yang tidak diprediksi sebelumnya. "Oleh karena itu, korban gempa Cianjur tidak boleh dibiarkan sendirian menghadapi ujian maha berat ini. Kita harus membantu sesuai kemampuan kita masing -masing," ujar Tri Handoko.

Penggalangan donasi untuk korban bencana sebelumnya juga sudah dilakukan Keluarga Gojek Bantul. "Kami sebelumnya berusaha berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk meringankan beban korban bencana alam di Indonesia," ujarnya. Selain itu, KGB setiap dua bulan sekali mengadakan kegiatan bertajuk 'KGB Berbagi'. Dana iuran dari anggota Gojek se-Bantul untuk anak yatim/piatu dan panti asuhan di Bantul.

Sebelumnya Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan, penggalangan dana korban gempa Cianjur dilakukan karena masyarakat Bantul pernah mengalami peristiwa tersebut. “Kami dari Pemkab Bantul, Forkompimda Bantul dan anggota Korpri Bantul sudah menggalang bantuan untuk warga Cianjur yang terdampak gempa bumi,” ujarnya.

Bantuan yang terkumpul akan diserahkan kepada masyarakat Cianjur lewat Pemkab setempat oleh perwakilan dari Pemkab Bantul dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). (Roy)