Kunjungan Wisman ke DIY Melonjak 98,46 Persen, Didominasi Malaysia dan Singapura

Wisman tengah berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta (Fira Nurfiani)
Krjogja.com - YOGYA - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DIY pada Oktober 2022 naik 98,46 persen dibandingkan September 2022, yaitu dari 974 kunjungan menjadi 1.933 kunjungan melalui Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Sepuluh negara asal wisman yang mendominasi kunjungan ke DIY pada periode Januari hingga Oktober 2022 yaitu Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Spanyol, Perancis, Belanda, Inggris, Jerman, Thailand, dan Italia.
"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari sepuluh negara tersebut mencapai 78,84 persen dari jumlah seluruh kunjungan wisman selama Januari sampai Oktober 2022," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto di Yogyakarta, Senin (5/12).
Secara umum, Sugeng menyebut pola kedatangan wisman ke DIY pada 2020 dan 2021 sedikit berbeda. Pada awal 2020, tingkat kedatangan wisman sempat mencapai lebih dari 8.000 kunjungan. Namun, sejak terjadinya pandemi Covid-19, menyebabkan merosotnya kunjungan wisman ke DIY.
"Tercatat, sejak Maret 2020, kunjungan wisman mengalami penurunan, bahkan mencapai titik terendah pada April, Mei, Juli, hingga Desember 2020. Kondisi tersebut berlanjut sampai dengan penghujung 2021, kunjungan wisman ke DIY tercatat masih nihil" tuturnya.
Sugeng menyampaikan pergerakan kunjungan wisman mulai terlihat seiring dibukanya pintu kedatangan penumpang internasional pada April 2022. Tercatat 35 wisman yang masuk melalui BIY. Bahkan pada Mei jumlah kunjungan naik lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Tren kenaikan kembali terlihat pada Juni dan Juli, sebaliknya pada Agustus terjadi penurunan jumlah kunjungan.
"Kondisi fluktuasi jumlah kunjungan wisman tersebut tetaplah perlu disikapi serius dengan adaptasi dan inovasi. Sebab DIY memiliki banyak potensi wisata yang sangat menarik sehingga harus digarap dengan seoptimal mungkin. Tren kenaikan jumlah kunjungan wisatawan biasanya terjadi pada Juni sampai September" tandas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo.
Singgih menyebut adanya fluktuasi jumlah wisman tersebut sebenarnya sudah siklus tahunan, namun kali ini ditambah dengan situasi global yang masih tidak menentu dan tidak stabil dengan isu-isu Covid varian baru. Hal tersebut berdampak terhadap harga tiket pesawat yang masih fluktuatif karena mahalnya biaya bahan bakar minyaknya. (Ira)
BERITA TERKAIT
Halo Job Seeker! PT Mayora Group Bakal Gelar Career Exhibition 2023, Catat Tanggalnya
Mendes PDTT: Usulan 9 Tahun Jabatan Kades adalah Jalan TengahÂ
Menteri Basuki Kumpulkan 45 Profesor di UGM Bahas Sumber Daya Air IKN, Ini Hasilnya
Di Jepang Covid-19 Disamakan Flu Biasa Mulai Mei 2023
Bupati Luncurkan Puspaga, Bukti Serius Wujudkan Kabupaten Layak Anak
Waspada Link Undangan Nikah Digital, Modus Penipu di Whatsapp Curi Data Pribadi
Jaksa Minta Hakim Tolak Pledoi Ferdy Sambo
Langkah Apriyani/Fadia, Gregoria, Dejan/Gloria Terhenti
Wout Weghorst Akhirnya Pecah Telur Juga di MU
60 Tim 18 Provinsi Ikuti Kejurnas 3 x 3 di Yogya, Ukur Kekuatan Jelang PON 2024
Bunda Corla Lebih Suka Tinggal di Luar Negeri
Ganjar Perintahkan Kades Berinovasi Atasi Kemiskinan
Jembatan Kretek 2 Siap Difungsikan
Indonesia Masih Kekurangan Dokter Spesialis
Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Kini Bisa di BUMDes
Kinerja APBN DIY Alami Tren Positif, Modal Kuat Respon Tantangan Global 2023
Capaian Kinerja Penerimaan Pajak DIY 2022 Lampaui Target
Satlantas Polres Bantul Gencarkan Operasi Knalpot
Saingi US Coast Guard, Bakamla Jadi Lembaga Kelas Dunia
Praperadilan Perkara Hak Cipta, Pemohon dan Termohon Tetap Pada Kesimpulannya
Hadirkan Layanan Kesehatan Dunia, Mayo Clinic dan RSPP Berkolaborasi