Kemampuan Daya Beli Petani Perkiraan DIY Meningkat

ilustrasi
Krjogja.com - YOGYA - Nilai Tukar Petani (NTP) DIY pada November 2022 sebesar 98,67 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,31 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 98,37.Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan di DIY pada November 2022 secara umum mencapai 117,48 mengalami inflasi 0,38 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 117,03.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan kemampuan daya beli petani di pedesaan DIY pada November 2022 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,31 persen, dari 98,37 menjadi 98,67. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,52 persen, naik lebih tinggi dibanding indeks harga yang dibayar petani s0,21 persen.
"NTP subsektor tanaman pangan 95,68, subsektor hortikultura 117,24;, subsektor tanaman perkebunan rakyat 102,90, subsektor peternakan 98,41 dan subsektor perikanan 92,73," ujarnya di Yogyakarta, Senin (12/12).
Sugeng menyampaikan kenaikan indeks NTP gabungan pada bulan ini disebabkan naiknya dua subsektor yaitu tanaman pangan 1,11 persen dan peternakan 1,96 persen. Sedangkan tiga subsektor turun, yaitu hortikultura 4,46 persen, perkebunan rakyat 3,49 persen dan perikanan 0,49 persen.
"Kenaikan IHK dipengaruhi naiknya delapan kelompok antara lain Makanan, minuman dan tembakau 0,66 persen, Pakaian dan alas kaki 0,05 persen, Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,09 persen. Kelompok Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya, dan Kesehatan tidak mengalami perubahan, sedangkan kelompok Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,04 persen," ungkapnya.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) DIY lebih mencerminkan kemampuan produksi petani. Pada November 2022 NTUP mengalami kenaikan indeks 0,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 98,76 menjadi 99,31. NTUP DIY November 2022 tercatat 99,31, naik 0,56 persen dibanding bulan sebelumnya 98,76.
"Dari 34 provinsi pada November 2022 terdapat 24 provinsi mengalami kenaikan, dan 10 provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Riau sebesar 5,64 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Gorontalo sebesar, 1.66 persen" pungkas Sugeng. (Ira)
BERITA TERKAIT
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen
Safari Tarawih 1444 H Pemkab Kulonprogo, Ini Jadwalnya
Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILian Mijen Kudus
Diduga Salah Tangkap Terdakwa Klithih Gedong Kuning, Ortu Desak Kawalan Kompolnas
Keikutsertaan Timnas Israel Tak Ada Kaitannya dengan Politik RI ke Palestina
Untung yang Tidak Beruntung, Akhiri Hidup Terjun ke Sungai Kalibulan