DIY Bisa Buat Gamelan Lebih Cepat dengan Bantuan Teknologi

Proses penyeteman perangkat gamelan di BPTTG DIY. (Foto : Harminanto)
Krjogja.com - YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY melalui Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) berhasil membuat inovasi pembuatan gamelan. Dengan bantuan alat-alat berteknologi, kini proses pembuatan seperangkat gamelan yang begitu rumit bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Syam Arjayanti, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mengatakan saat ini kebutuhan perangkat gamelan masyarakat semakin banyak karena keinginan untuk melestarikan kebudayaan khususnya gending-gending Jawa. Sekolah bahkan kalurahan kini memiliki kegiatan nggamel yang membuat kebutuhan gamelan semakin tinggi.
“Saat ini banyak permintaan apalagi di sekolah-sekolah sudah menjadi ekstrakulikuler yang membutuhkan seperangkat gamelan, belum di kalurahan-kalurahan sudah mulai kaum milenial menyukai gamelan. Selama ini memang kesulitannya dalam hal produksiz Kita selalu tidak bisa memenuhi permintaan pasar karena sangat terbatas sekali untuk memenuhi itu,” ungkapnya pada wartawan, Rabu (14/12/2022).
Syam mengatakan kendala pembuatan gamelan ada pada lama waktu produksi dan minimnya peralatan yang harganya mahal. Seturut informasi dari asosiasi gamelan, Syam menyebut hanya ada 25 orang di DIY yang aktif bisa menyetem gamelan.
“Dengan adanya workshop di BPTTG ini kita dibantu dengan teknologi, kalau dulu membuat gamelan kan murni dari keahlian empu dan tetua kita tapi sekarang dengan adanya workshop yang memanfaatkan teknogi digital, proses produksi gamelan akan lebih cepat. Ada beberapa proses yang kita potong waktu,” sambung dia.
Proses pembuatan gamelan memang memanfaatkan teknologi mulai scan 3D untuk membuat pola hingga penyeteman menemukan suara terbaik gamelan. Prosesnya lebih cepat jika biasanya mencapai 2-3 bulan, namun di BPTTG bisa memperpendek waktu.
Wiyos Santosa, Plt Asisten Sekda Bidang Perekonomian DIY menambahkan adanya workshop diharapkan bisa membantu proses produksi gamelan di DIY yang kebutuhannya semakin meningkat. “Gubernur DIY juga telah menyampaikan bahwa keahlian terkait produksi gamelan ini masih sangat terbatas di DIY. Semoga ke depan produksi kita bisa meningkat karena banyak yang ahli di bidang ini,” lanjutnya.
Sementara, salah satu advisor BPTTG, FX Mujiyono mengungkap ada beberapa tahapan pembuatan gamelan dibantu dengan teknologi komputerisasi. Pertama scan 3D lalu molding perangkat gamelan diikuti assembling dan pengetesen.
“Untuk proses ini seluruhnya dibantu alat yang ada di BPTTG. Seperti penyeteman, menggunakan aplikasi komputerisasi untuk menemukan nada standar tiap alat. Proses ini menarik karena penyeteman biasanya butuh waktu lama sampai tiga hari, bahkan untuk gong nada rendah bisa lebih lama lagi,” lanjutnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Alhamdulillah.. Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
Afnan Hadikusumo Ingatkan Kemiskinan Jadi Sumber Munculnya Klitih
One Way dan Contra Flow Jadi Andalan Polisi Hadapi Mudik Lebaran 2023
Lepas Erick Thohir, Hokky Caraka Pimpin Doa Agar Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Usai Lukai Sopir, Begal Taksi Online Urungkan Aksinya
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen