DIY Bisa Buat Gamelan Lebih Cepat dengan Bantuan Teknologi

user
Ivan Aditya 14 Desember 2022, 14:07 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY melalui Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) berhasil membuat inovasi pembuatan gamelan. Dengan bantuan alat-alat berteknologi, kini proses pembuatan seperangkat gamelan yang begitu rumit bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Syam Arjayanti, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mengatakan saat ini kebutuhan perangkat gamelan masyarakat semakin banyak karena keinginan untuk melestarikan kebudayaan khususnya gending-gending Jawa. Sekolah bahkan kalurahan kini memiliki kegiatan nggamel yang membuat kebutuhan gamelan semakin tinggi.

“Saat ini banyak permintaan apalagi di sekolah-sekolah sudah menjadi ekstrakulikuler yang membutuhkan seperangkat gamelan, belum di kalurahan-kalurahan sudah mulai kaum milenial menyukai gamelan. Selama ini memang kesulitannya dalam hal produksiz Kita selalu tidak bisa memenuhi permintaan pasar karena sangat terbatas sekali untuk memenuhi itu,” ungkapnya pada wartawan, Rabu (14/12/2022).

Syam mengatakan kendala pembuatan gamelan ada pada lama waktu produksi dan minimnya peralatan yang harganya mahal. Seturut informasi dari asosiasi gamelan, Syam menyebut hanya ada 25 orang di DIY yang aktif bisa menyetem gamelan.

“Dengan adanya workshop di BPTTG ini kita dibantu dengan teknologi, kalau dulu membuat gamelan kan murni dari keahlian empu dan tetua kita tapi sekarang dengan adanya workshop yang memanfaatkan teknogi digital, proses produksi gamelan akan lebih cepat. Ada beberapa proses yang kita potong waktu,” sambung dia.

Proses pembuatan gamelan memang memanfaatkan teknologi mulai scan 3D untuk membuat pola hingga penyeteman menemukan suara terbaik gamelan. Prosesnya lebih cepat jika biasanya mencapai 2-3 bulan, namun di BPTTG bisa memperpendek waktu.

Wiyos Santosa, Plt Asisten Sekda Bidang Perekonomian DIY menambahkan adanya workshop diharapkan bisa membantu proses produksi gamelan di DIY yang kebutuhannya semakin meningkat. “Gubernur DIY juga telah menyampaikan bahwa keahlian terkait produksi gamelan ini masih sangat terbatas di DIY. Semoga ke depan produksi kita bisa meningkat karena banyak yang ahli di bidang ini,” lanjutnya.

Sementara, salah satu advisor BPTTG, FX Mujiyono mengungkap ada beberapa tahapan pembuatan gamelan dibantu dengan teknologi komputerisasi. Pertama scan 3D lalu molding perangkat gamelan diikuti assembling dan pengetesen.

“Untuk proses ini seluruhnya dibantu alat yang ada di BPTTG. Seperti penyeteman, menggunakan aplikasi komputerisasi untuk menemukan nada standar tiap alat. Proses ini menarik karena penyeteman biasanya butuh waktu lama sampai tiga hari, bahkan untuk gong nada rendah bisa lebih lama lagi,” lanjutnya. (Fxh)

Kredit

Bagikan