ATF 2023 Jadi Ajang Investasi dan Promosi Pariwisata Masa Depan

user
Danar W 18 Desember 2022, 16:50 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Indonesia kembali dipercaya kembali menjadi tuan rumah ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) bertema 'ASEAN: A Journey to Wonderful Destinations' yang diselenggarakan di DIY pada 2 hingga 5 Februari 2023 mendatang. Ajang pariwisata internasional yang akan diikuti setidaknya 250 seller dan 70 buyer dari 20 negara ini diharapkan menjadi investasi promosi pariwisata Indonesia, khususnya DIY di masa depan.

DIY sendiri akan menonjolkan dan mempromosikan tiga hal dalam ATF 2023 yaitu budaya, alam dan ekonomi kreatif. Tiga komponen tersebut akan dikemas dalam paket-paket wisata supaya mempunyai dampak yang signifikan baik bagi sosial budaya maupun ekonomi.

Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menunjuk DIY sebagai tempat penyelenggaraan ATF 2023. Dengan demikian DIY terus berbenah dan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari sarana dan prasarana (sarpras) , SDM hingga masyarakat. Pihaknya telah membentuk tim khusus guna memastikan sarpras ATF di DIY akan siap digunakan.

"Ada dua venue yang sudah siap digunakan untuk ATF 2023 di DIY yaitu Yogyakarta Marriot Hotel dan Jogja Expo Center (JEC). Untuk forum meeting nya akan digelar d Marriot, sedangkan penyelenggaraan Travel Exchange (Travex) di JEC yang tengah diperbaiki dan percantik seperti penyediaan AC, toilet hingga penataan landscape hingga di penataan taman maupun sarpras lain sekarang ini," ujarnya kepada KR di Yogyakarta, Sabtu (17/12/2022).

Singgih menyampaikan progres penataan JEC tersebut telah mencapai di kisaran 60 persen dan ditargetkan selesai 100 persen pada penghujung 2022. Selanjutnya dari sisi SDM, pihaknya telah melakukan rekrutmen, pelatihan hospitality maupun bimbingan teknis sebanyak 40 Liaison Officer (LO) atau naradamping ATF 2023.

"Yang tidak kalah menarik dalam ATF 2023 ini akan digelar Business to Business (B2B) dan Business to Customer (B2C) melibatkan pelaku ekonomi kreatif alias UMKM. Sebagian booth yang disiapkan dalam Travex akan disiapkan bagi UMKM yang biasa dikunjungi para buyer maupun masyarakat umum. Ini jadi ajang bagi UMKM guna mempromosikan ekonomi kreatif," tuturnya.

Setidaknya ada 70 buyer dari sekitar 20 negara di Asia Tenggara, Asia Pasifik maupun Eropa yang sudah didaftarkan mengikuti Travex ATF 2023. Sedangkan seller-nya sendiri diharapkan mencapai 250-an seller dari ASEAN dengan mayoritas dari Indonesia. Dispar DIY pun memfasilitasi seller pelaku pariwisata dari DIY yang akan menempati 6 booth dan dua customer service. Seller tersebut sangat beragam baik dari travel agent, hotel hingga desa wisata.

"Kami sekarang sudah melakukan proses seleksi dan kurasi bagi pelaku pariwisata yang mewakili DIY mendapatkan fasilitas tampil di Travex ATF 2023. Ini semuanya disesuaikan dengan buyer yang akan datang semisal buyer dari Eropa maka pelaku industri pariwisata yang produknya pasar Eropa supaya efektif," imbuh Singgih.

Tidak hanya kesiapan sarpras dan SDM, Singgih menyatakan dibutuhkan pula kesiapan dan keterlibatan masyarakat DIY guna mendukung penyelenggaraan ATF tersebut. Untuk itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi ATF 2023 karena membutuhkan partisipasi dari masyarakat DIY yang memang menjadi bagian dari sebuah ekosistem pariwisata. Dari sisi hospitality atau keramahtamahan masyarakat sangat penting karena para buyer dan seller ini aktivitas juga berbaur dengan masyarakat.

"Kami berharap seluruh komponen masyarakat DIY ikut mendukung dalam perhelatan ATF ini dengan menjadi tuan rumah yang baik. Kebersihan lingkungannya juga harus dijaga karena ATF ini tidak lain merupakan investasi promosi bagi industri pariwisata DIY. Semuanya itu mempunyai andil yang sangat besar menjaga ekosistem hospitality di DIY. Masyarakat DIY sendiri pun akan mendapatkan dampak dari ajang ini dan spending money mereka bisa ke masyarakat," pungkas Singgih. (Ira)

Kredit

Bagikan