Tak Ingin Terjebak Pinjol Ilegal, Mahasiswa UGM Kolaborasi Investasi Digital Aman

Suasana dialog UGM bersama Pluang. (Foto : Harminanto)
Krjogja.com - SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan salah satu platform manajemen finansial, Pluang untuk mengedukasi mahasiswa. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan mahasiswa melek manajerial digital agar tidak terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal yang saat ini masih banyak bermunculan.
Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang mengungkap sejak 2018 pihaknya terus bergerak untuk melakukan edukasi pada masyarakat khususnya anak muda untuk berinvestasi secara aman. Pluang menurut Claudia merupakan salah satu aplikasi pertama di Indonesia yang mengenalkan tabungan emas.
“Pluang, hari ini melakukan seremoni MoU dengan UGM sekaligus talkshow di kampus. Kami mulai dengan investasi emas, karena kami melihat bahwa investasi bisa dimulai dengan jumlah kecil. Di Indonesia kebetulan 2018 belum ada. Kami mulai dengan produk tabungan emas. Berjalannya waktu kami luncurkan reksa dana sampai kripto yang potensial untuk milenial dan gen z,” ungkapnya pada wartawan di auditorium Fisipol UGM, Selasa (20/12/2022).
Pluang melihat, UGM menjadi ruang yang besar untuk edukasi investasi digital aman untuk masyarakat, dengan banyaknya mahasiswa aktif. Dari data yang dimiliki Pluang, diketahui saat ini investasi sudah banyak dilakukan oleh anak-anak muda yang harus mendapat perhatian besar.
“75 persen new investor seturut data kami di bawah usia 35 tahun. Jaman dulu investasi usia 40 ke atas dan tren sekarang sudah lebih muda. Mereka lebih peka diversifikasi dan sudah memilih. Aset kripto salah satu terpopuler untuk anak muda juga reksa dana juga. Ini mengapa kami ingin agar anak-anak muda bisa berinvestasi lebih aman dan mereka bisa meraih kemandirian secara finansial,” tandasnya.
Sementara, Rektor UGM, Prof Ova Emilia mengatakan pihak kampus ingin memberikan edukasi dengan menghadirkan pihak-pihak berkompeten dari praktisi yang bersinggungan langsung dengan bidang investasi digital. UGM tidak ingin mahasiswa terjebak investasi ilegal yang justru akan merugikan nantinya.
“Sudah banyak kita melihat kejadian-kejadian yang kurang baik (terkait investasi digital). Jangan sampai mahasiswa masuk ke hal-hal yang PHP begitu, program tidak jelas. Saya kira dengan dijelaskan dan diberi informasi seperti ini, mereka bisa berinvestasi secara cerdas,” terang Ova. (Fxh)
BERITA TERKAIT
One Way dan Contra Flow Jadi Andalan Polisi Hadapi Mudik Lebaran 2023
Lepas Erick Thohir, Hokky Caraka Pimpin Doa Agar Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Usai Lukai Sopir, Begal Taksi Online Urungkan Aksinya
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen
Safari Tarawih 1444 H Pemkab Kulonprogo, Ini Jadwalnya
Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILian Mijen Kudus