SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Beri Beasiswa Rp 180 Juta per Semester

user
Ivan Aditya 22 Desember 2022, 12:38 WIB
untitled

Krjogja.com - KLATEN - SMA Negeri 3 Taruna Angkasa (Smaga Nasa) Madiun, Jawa Timur mengucurkan anggaran Rp 180 juta per semester untuk beasiswa. Hal tersebut untuk memotivasi para siswa agar terus berkompetisi meraih prestasi.

Kepala SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Yayuk Nuryanto didampingi Ketua Tim Penjamin Mutu Sekolah, Hendrijanto, dan Wakasek Didang Kurikulum, Muhadi, dalam pertemuan dengan orangtua/wali murid di GOR sekolah setempat, Rabu (21/12/2022) mengemukakan, beasiswa sejumlah tersebut diberikan pada 30 siswa berprestasi, masing-masing angkatan 10 siswa.

Yayuk Nuryanto menjelaskan, sedang membangun gedung asrama, serta menambah berbagai peralatan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan kebutuhan asrama. “Para siswa dalam pengasuhan jajaran TNI AU, untuk dididik menjadi taruna/taruni terbaik,” kata kepala Sekolah.

Wakasek Kesiswaan, Muhadi memaparkan, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun memiliki berbagai keunggulan. Diantaranya adalah, ada kurikulum khusus bela negara dan kedirgantaraan. Terdapat program bimbingan belajar terpimpin yang dilakukan di sekolah dan dengan pembiayaan dari sekolah, pendampingan dan pembinaan psikologi pada siswa, masa basis untuk pembentukan taruna/taruni tangguh, pelatihan kesegaran dan kesamaptaan jasmani, dan berbagai kegiatan lain.

SMAN 3 Taruna Angkasa juga telah mempersiapkan sejak dini agar lulusanya mudah melanjutkan studi, baik yang berminat ke TNI/Polri, sekolah kedinasan, maupun siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.

Menurut Muhadi, para siswa SMAN 3 Taruna Angkasa memiliki jadual kegiatan yang sangat padat dan terukur. Mereka sudah memulai aktivitas sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Dalam dialog dengna orangtua murid, Ketua penjamin mutu internal, Hendrijanto menampung seluruh aspirasi yang masuk. Antara lain terkait perijinan hingga menu makan di asrama.

“Terimakasih untuk semua masukanya. Kami selalu komunikasi dengan semua mitra sekolah. Menu makan misalnya, sudah berusaha yang terbaik, tetapi di sini ada 750 siswa dengan lidah dan cita rasa yang berbeda,” jelas Hendrijanto. (Sit)

Kredit

Bagikan