Pendampingan Inovasi Produk Olahan Buah Sawo di Dusun Kembang Putihan

user
Danar W 24 Desember 2022, 00:10 WIB
untitled

Krjogja.com - BANTUL - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Alma Ata (UAA) bekerja sama dengan Kalurahan Guwosari melalui Program Matching Fund 2022 untuk menyelenggarakan program pengembangan pusat wisata kuliner edukasi keluarga di kawasan wisata Banjaran, Guwosari. Salah satu program yang dilaksanakan yaitu 'Pendampingan Inovasi Produk Olahan Buah Sawo Dusun Kembang Putihan Sebagai Oleh-Oleh Khas Desa Wisata Banjaran'. Tujuan utama dari inovasi produk yaitu memenuhi permintaan pasar sehingga dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan dan akan menjadi salah satu keunggulan kompetitif terhadap kinerja pemasaran.

Kuliner merupakan suatu bisnis yang tak ada matinya dan akan selalu bermunculan jenis kuliner-kuliner baru yang digemari masyarakat. UKM produk makanan dan minuman masih kurang menerapkan inovasi berkelanjutan tehadap produknya. Untuk itu perlu ada inovasi terhadap produk bagi UKM untuk menghadapi persaingan, tren kekinian, perubahan selera, bahkan sampai desain tampilan dan pengemasan, serta proses produksi dan sebagainya.

Di Dusun Kembang Putihan terdapat buah sawo yang melimpah dan hanya dijual dalam bentuk buah matang saja. Buah sawo sendiri merupakan buah bewarna coklat yang memiliki rasa sangat manis ketika sudah matang serta memiliki tekstur berair dan tidak dapat tahan lama. Berdasarkan potensi tersebut, mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan Program Matching Fund 2022 Universitas Alma Ata melakukan pendampingan terhadap warga terutama ibu PKK dalam membuat inovasi produk olahan sawo berupa Brownies Krispi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Selarong ke masyarakat luar melalui pembuatan oleh-oleh khas Selarong berupa brownies kering sawo. Selain itu juga sebaga upaya mendukung pengembangan Unit Wisata Banjaran, dengan membuat inovasi produk yang akan dijadikan oleh-oleh khas Selarong dan Banjaran.

Pengembangan inovasi produk olahan sawo matang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu penyuluhan dan praktek pembuatan produk (demontrasi produk). Kegiatan tersebut juga memberikan manfaat besar yaitu membuka lapangan kerja dan sebagai materi penunjang Kawasan Wisata Banjaran sehingga mereka mampu mengembangkan potensi lokal daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Hasil dari pendampingan inovasi produk memberikan sumbangsih ilmu kepada innovator produk dan sebagai gambaran lapangan kerja untuk Ibu Ibu PKK RT 02 Kembang Putihan. Brownies kering yang dibuat menarik secara fisik, memiliki citra rasa dan aroma sawo serta tekstur yang renyah. Selanjutnya, olahan produk inovasi brownies sawo kering dinilai dari aspek menarik dan nilai ekonominya.

Berdasarkan kegiatan pendampingan inovasi olahan produk sawo matang menjadi brownies kering dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Kembang Putihan berlangsung sesuai rencana dengan dukungan mitra kerja dan pejabat Desa, Tim Pelaksana dan ibu - ibu PKK RT 02 Kembang Putihan dapat menguasai seluruh proses pengolahan produk yang disampaikan saat sosialisasi dan Ibu Ibu PKK RT 02 Kembang Putihan memiliki rencana pembukaan lapangan kerja baru dari inovasi produk olahan sawo matang menjadi brownies kering.(*)

Kredit

Bagikan