Pj Bupati Kulonprogo Ungkapkan Hambatan Menuju Transformasi Digital Pemerintahan

user
Danar W 26 Desember 2022, 09:15 WIB
untitled

Krjogja.com - KULONPROGO - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Drs Tri Saktiyana MSi menjelaskan, beberapa hambatan dalam pengembangan Digital Governance masih menjadi permasalahan menuju transformasi digital pemerintahan di Indonesia. Salah satu hambatannya adalah, kesiapan kita dalam membangun digital governance masih kurang, mulai dari kesiapan infrastruktur dan SDM, kesiapan masyarakatnya serta kesiapan kebijakan-kebijakan yang mengaturnya.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi praktisi mengajar pada Prodi Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (DIP UMY) di Gedung Pascasarjana UMY, Sabtu (24/12/2022).

Dijelaskan, pola pikir pimpinan di era digital juga belum sepenuhnya mampu menyusun kebijakan-kebijakan yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan terpadu kepada ASN, masyarakat, bisnis dan pemerintah.

"Tantangan lainnya adalah bagaimana mengubah pola pikir SDM yang berbasis manual menjadi digital dan mampu memahami kebutuhan pelanggan atau masyarakat yang dimanifestasikan melalui layanan digital inovatif, sehingga memberikan kemudahan, kecepatan dan biaya murah," jelas Tri.

Hambatan lain yang juga perlu ditindaklanjuti ungkap Tri Saktiyana adalah belum meratanya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan e-government, sehingga belum bisa mengakses layanan digital secara maksimal.

Sementara itu Sekretaris Program DIP UMY, Dr Ulung Pribadi MSi mengatakan, visi lembaganya ingin menjadi program studi unggul di level Asia mengkaji dan mengembangkan konsep dan teori digital governance khususnya.

Rudi Hardi, mahasiswa asal Makassar tertarik praktek digital governance di Kulonprogo. Mahasiswa lainnya Rijalul Fikri dari Pekanbaru sepakat layanan publik harus terintegrasi dan tidak perlu banyak aplikasi. Wahdania Suardi asal Sulawesi Selatan bahkan akan menjadikan Kulonprogo sebagai lokus disertasi. Sedangkan Herpita Wahyuni dari Bengkulu tertarik dengan kemudahan layanan berbasis digital yang disampaikan Pj Bupati Kulonprogo. (Rul)

Kredit

Bagikan