Pj Bupati Kulonprogo Ungkapkan Hambatan Menuju Transformasi Digital Pemerintahan

Pj Bupati Kulonprogo Drs Tri Saktiyana MSi sedang mengajar mahasiswa Prodi Doktor Ilmu Pemerintahan UMY. (Istimewa)
Krjogja.com - KULONPROGO - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Drs Tri Saktiyana MSi menjelaskan, beberapa hambatan dalam pengembangan Digital Governance masih menjadi permasalahan menuju transformasi digital pemerintahan di Indonesia. Salah satu hambatannya adalah, kesiapan kita dalam membangun digital governance masih kurang, mulai dari kesiapan infrastruktur dan SDM, kesiapan masyarakatnya serta kesiapan kebijakan-kebijakan yang mengaturnya.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi praktisi mengajar pada Prodi Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (DIP UMY) di Gedung Pascasarjana UMY, Sabtu (24/12/2022).
Dijelaskan, pola pikir pimpinan di era digital juga belum sepenuhnya mampu menyusun kebijakan-kebijakan yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan terpadu kepada ASN, masyarakat, bisnis dan pemerintah.
"Tantangan lainnya adalah bagaimana mengubah pola pikir SDM yang berbasis manual menjadi digital dan mampu memahami kebutuhan pelanggan atau masyarakat yang dimanifestasikan melalui layanan digital inovatif, sehingga memberikan kemudahan, kecepatan dan biaya murah," jelas Tri.
Hambatan lain yang juga perlu ditindaklanjuti ungkap Tri Saktiyana adalah belum meratanya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan e-government, sehingga belum bisa mengakses layanan digital secara maksimal.
Sementara itu Sekretaris Program DIP UMY, Dr Ulung Pribadi MSi mengatakan, visi lembaganya ingin menjadi program studi unggul di level Asia mengkaji dan mengembangkan konsep dan teori digital governance khususnya.
Rudi Hardi, mahasiswa asal Makassar tertarik praktek digital governance di Kulonprogo. Mahasiswa lainnya Rijalul Fikri dari Pekanbaru sepakat layanan publik harus terintegrasi dan tidak perlu banyak aplikasi. Wahdania Suardi asal Sulawesi Selatan bahkan akan menjadikan Kulonprogo sebagai lokus disertasi. Sedangkan Herpita Wahyuni dari Bengkulu tertarik dengan kemudahan layanan berbasis digital yang disampaikan Pj Bupati Kulonprogo. (Rul)
BERITA TERKAIT
Jikustik Formasi Lama Rilis Lagu Lawas 'Teman Seperjuangan'
Setelah Icha, Pongki Barata Kembali ke Jikustik?
Indonesia Peringkat Kedua Kematian TBC di Dunia Setelah India
All New Honda Civic Type R Mengaspal di Indonesia
Disposal Bahan Petasan, Polres Purbalingga Datangkan Jibom
Indonesia Masuk dalam 10 Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak di Lautan
Ditangkap! Seorang WNI Mengemis di Kuala Lumpur
Promosi dan Publikasi WBTb Melalui Pengenalan Wayang Animasi
Lunpia Semarang Jadi Legenda Oleh-oleh Mudik Lebaran
Setelah Daging Busuk, Giliran Makanan Berformalin Ditemukan di Pasar Ini
Inilah 3 Kampus Swasta Terbaik di Jateng Versi Unirank, Buruan Daftar!
Pencuri Laptop Jamaah Masjid Ditangkap
Purbalingga Fokus Enam Prioritas Pembangunan Tahun Depan
Biomedis Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan
Lurah Sriharjo Kesal, Jalan Ambles di Wunut Belum Diperbaiki
Berbagi Senyum Berkah di Ramadan 2023, JNE Hadirkan Beragam Program
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Hari Film Nasional: Insan Perfilman Terus Bergerak Wujudkan Merdeka Berbudaya
Disperinaker Sukoharjo Pantau Pembayaran THR Idul Fitri 2023
Innalillahi..Bocah Kembar Terseret Arus Anak Sungai Serang, Begini Kondisinya
1.000 Anak Yatim di Salatiga Terima Santunan Ramadhan