Tarif PDAM Tirta Merapi Klaten Naik Rp 500

Direksi dan Dewan Pengawas PDAM Tirta Merapi bersama awak media. KRjogja.com-Sri Warsiti
Krjogja.com - KLATEN - Perumda Air Minum Tirta Merapi Kabupaten Klaten melakukan penyesuaian tarif sebesar Rp 500, pada pemakaian air 0 hingga 10 meter kubik. Tarif baru tersebut berlaku untuk semua golongan, mulai rekening Januari 2023, pembayaran pada bulan Februari.
Direktur Utama PDAM Tirta Merapi Irawan Margono, saat jumpa pers, Kamis (29/12/2022) mengemukakan, sesuai ketentuan peraturan, mestinya setiap tahun tarif dikaji ulang. Kenyataanya sejak tahun 2018 tarif PDAM Tirta Merapi belum pernah disesuaian. Tidak adanya penyesuaian tarif sekitar lima tahun tersebut dikarenakan kondisi masyarakat yang sedang terdampak pandemi Covid 19.
“Sejak 2018 kita belum melakukan penyesuaian, karena kondisi masyarakat sedang sulit akibat pandemi. Kami mohon maaf, sekarang kita melakukan penyesuaian, agar kelangsungan pelayanan kami dan kelangsungan pembangunan daerah lebih optimal,” kata Irawan Margono.
Lebih lanjut Irawan Margono menjelaskan, pada tahun 2023 akan membangun sistem baru di Tangkil, kawasan lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang. Jaringan baru tersebut diharapkan bisa melayani sekitar 1000 pelanggan, dan saat ini yang masuk daftar tunggu sudah 780 calon pelanggan.
Kawasan lereng Merapi tidak ada mata air, sehingga PDAM Tirta Merapi akan membuat sumur dalam sekitar 200 meter. Pengerjakan pengeboran membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. “Sambil nunggu administrasinya, DED, sosialiasi sudah kami lakukan,” jelas Irawan Margono.
Pengembangan sistem di kawasan Kemalang tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 4 miliar. Titik Sumur dalam di dekat Pasar Surowono tersebut, diharapkan bisa menjangkau pelayanan bagi masyarakat yang belum mendapat akses air bersih.
Selain pengembangan di wilayah Kemalang, PDAM Tirta Merapi juga akan melakukan penyempurnaan jaringan pipa yang sudah tua, di kawasan kota. “Itu sudah umur 40 tahunan lebih, semoga bisa kita tenderkan di bulan Maret. Ini pipa induk diamter 400. Selain itu, juga pengembangan di wilayah cabang timur, wilayah Cawas, sebagian Bayat. Existing wilayah kota yang sudah dilalui jarignan pipa, agar masyarakat yang belum dapat akses bisa kita layani,” tambah Irawan Margono.(Sit)
BERITA TERKAIT
Kebersamaan Bulan Suci Ramadan di Yogyakarta Marriott Hotel
4 Warung Pecel 'Wajib Mampir' Saat Berkunjung ke Ponpes Gontor 1
Mahasiswa UMY Meninggal di Kost, Polisi Masih Tunggu Hasil Visum
Bulan Ramadan, Hotel Ini Tawarkan Promo Staycation Rp 500 Ribu Tiga Hari
Deretan Kelompok Musik Indonesia dengan Lagu Religi Terpopuler
Kiki Narendra Ternyata Seorang Dokter Problematik, Intip Cerita di Baliknya!
Kemenkominfo Adakan Kelas Video Podcast Literasi Digital
Perumda Air Minum Tirta Satria Bangun Bak Pra Sedimentasi
Seruan Pola Hidup Sehat di Adeging Pura Mangkunegaran 2023
Ngeri! Melihat Dari Dekat Lokasi 'Mercon Maut' Kaliangkrik
Bulutangkis Vietnam Challenge 2023: Jafar/Aisyah Bawa Pulang Gelar Untuk Merah Putih
PBNU Apresiasi Meningkatnya Kepercayaan Publik Kepada Polri
Pingin Buka Puasa dengan Menu Beragam? ke Masjid Syuhada Yuk..
BRI Boyong 7 Penghargaan di Ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2023
Sinergi Telkom dan BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan Gangguan Jaringan
Realisasikan Pembangunan JLT, Sukoharjo Butuh Rp 360 M
Seleksi Sekolah Kedinasan 2023 Dibuka, Pemerintah Sediakan Ribuan Kebutuhan
Kekerasan Jalanan Masih Terjadi, Sultan Minta Ortu Tanggung Jawab
Record Store Day Yogyakarta Bakal Digelar di Bengkel Kopi
MenKopUKM dan Mendag Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal, Berikut Langkahnya!
Gospeng dan Pak Tan Sambut Ramadan Lewat Lagu 'Selak Imsyak' Ingatkan Sahur