Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Andika Perkasa Paling Disukai Warga DIY

Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Andika Perkasa Paling Disukai Warga DIY
Krjogja.com - YOGYA - Meskipun tidak memiliki jumlah pemilih yang besar jika dibandingkan dengan daerah lain, namun DIY memiliki peran signifikan dalam Pemilu. Praktik sosial–politik di DIY kerap menjadi acuan bagi tindak nasional.
Provinsi ini juga banyak melahirkan tokoh nasional yang memiliki pengaruh besar pada kebijakan di tingkat pusat. Tak hanya itu, populasi penduduk generasi muda atau yang masuk kelompok Generasi Milenial dan Gen Z di DIY juga banyak, 46,18 persen berdasar hasil Sensus Penduduk 2020.
Situasi ini yang lantas melandasi Kolasse untuk melakukan penelitian di 50 kelurahan yang tersebar di 5 kabupaten/kota di DIY, dengan proporsi responden yang didasarkan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Sampel pada penelitian ini sebesar 484 responden dengan proporsi gender berimbang, margin of error ± 4,45 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
COO Kolasse yang juga Dosen Administrasi Publik Undip, Satria Aji Imawan mengungkap pengambilan data penelitian dilakukan pada 8–18 Desember 2022 melalui wawancara secara tatap muka. Responden dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling yang berasal dari kelompok usia 17–25 tahun sebanyak 24,4 persen, 26–41 tahun 37,2 persen, dan 42–57 tahun adalah 38,4 persen.
“Dalam aspek politik nasional, survei menunjukkan bahwa Prabowo Subianto menjadi tokoh paling dikenal masyarakat DIY (95,2 persen). Menyusul setelah Prabowo adalah nama Ganjar Pranowo (92,6 persen), Anies Baswedan (83,9 persen), dan Sandiaga Uno (82,6 persen). Meski lebih populer, namun Prabowo tidak lebih disukai daripada tokoh lain. Ganjar Pranowo menjadi tokoh paling disukai masyarakat DIY, disusul Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Sandiaga Uno, dan Muhaimin Iskandar,” ungkapnya saat merilis hasil penelitian lewat Zoom, Kamis (29/12/2022).
Dalam hal elektabilitas tokoh nasional, responden menyebut nama Ganjar Pranowo sebagai tokoh paling diharapkan menjadi presiden pada masa mendatang. Elektabilitas Ganjar mencapai 42,8 persen, disusul Joko Widodo (10,9 persen), dan Prabowo Subianto (10,1 persen). Nama Ganjar Pranowo juga unggul dalam pertanyaan yang menyertakan nama 10 calon presiden dan perandaian apabila pemilu dilakukan saat ini. Elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 57,7 persen, unggul atas nama seperti Prabowo Subianto (14,7 persen), Anies Baswedan (7,5 persen), Ridwan Kamil (4,1 persen), dan Andika Perkasa (2,6 persen).
“Pertimbangan terbesar masyarakat dalam memilih capres pada pemilu mendatang adalah rekam jejak pekerjaan (37,1 persen), popularitas (14,5 persen), dan anggapan bahwa tokoh terkait adalah sosok pembaharu (7 persen). Sementara itu, dalam pertanyaan sosok yang paling diharapkan masyarakat DIY untuk menjadi wakil presiden, nama Ridwan Kamil muncul sebagai yang teratas (9,4 persen). Nama selain setelahnya adalah Sandiaga Uno (7,4 persen), Ganjar Pranowo (6,7 persen), Prabowo Subianto (4,3 persen), dan Erick Thohir (3,4 persen),” sambungnya.
Dalam penelitian didapatkan pula 65,9 persen masyarakat DIY menyebut UMP DIY tahun depan sebesar Rp1,98 juta tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. UMP DIY tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari berkata pendapatan minimum ideal di provinsi itu harus sebesar Rp1,98–Rp2,51 juta (44,9 persen) dan Rp2,52–Rp3,01 juta (41 persen).
Kolasse juga melakukan penelitian terkait kinerja pemda DIY di mana 85,2 persen warga merasa puas terhadap kinerja Pemda DIY. Dalam isu politik uang, sebesar 68,8 persen masyarakat pesimis bahwa praktik itu akan hilang di Indonesia, 25,8 persen responden mengatakan akan menerima dan memilih kandidat yang diminta apabila menerima uang.
“Calon pemimpin mendatang harus mampu melakukan formulasi program yang konkrit bagi generasi muda, masyarakat DIY, dan tantangan ekonomi. Kebijakan seperti penentuan UMP yang kontekstual, pemberian jaminan keamanan bagi masyarakat kurang mampu, serta program-program dan intensif untuk menggenjot ekonomi kreatif harus mampu dijawab oleh calon yang serius ingin mendapat atensi dari masyarakat DIY,” lanjutnya lagi.
Kolasse juga menggarisbawahi bawasanya persoalan potensial utama dari Pemilu Serentak di DIY bukanlah terletak hanya pada politik uang, namun juga politik identitas. “Ini yang harus diperhatikan,” pungkas Satria Aji. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Wonogiri Sudah Siap Sambut Arus Mudik
Disparpora Gelar Pelatihan Kuliner Khas Merapi - Merbabu
PLN Siap Amankan Pasokan Listrik di DIY
Polisi Jerat Pelaku Mutilasi Pakem dengan Hukuman Mati
Sudah Saling Kenal, Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Pakem
Mudah! Begini Cara Mencari Lagu Terbaru Online
Pertamina Amankan Stok dan Penyaluran Bahan Bakar Jateng-DIY
Bangun Komunitas Kendaraan Listrik, Menkeu Guyuri 7 Macam Insentif
Sah, Rocco Commisso Pemilik Baru ACF Fiorentina
Mengapa Pemerintah Larang Impor Pakaian Bekas Ilegal, Begini Jawaban MenkopUKM
Solo Marak Bisnis Thrifting, Begini Tanggapan Gibran
Jelang Ramadan, Polda DIY Bagikan Sembako Bagi Buruh
Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida, Siapa Saja?
Pesawat Lion Air Rute Bali-Solo Mendarat di Bandara YIA, Ini Penjelasannya
Perhoti dan Peragi Dampingi Tanam Kelengkeng
Pimpin PBVSI Lagi, Imam Sujarwo Tolak Naturalisasi Pemain Timnas
SPKLU Hadir di Kudus, Mudik Lebaran Lebih Nyaman
Bupati Klaten Lantik 60 Pejabat Baru
Persiapkam Angkutan Lebaran, DJKA-KAI Purwokerto Lakukan Inspeksi Keselamatan
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
IKPNI Silaturahmi ke Kadipaten Pakualaman