Milad ke- 33 Ponpes Dimsa Sragen, Tak Henti Berkhidmat untuk Umat

Dirut Ponpes Dimsa Sragen, Ali Rosyidi saat menceritakan pencapaian milad ke-33 Ponpes Dimsa Sragen (foto:said masykuri)
Krjogja.com - SRAGEN - Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa) tepat berusia 33 tahun. Perayaan milad dinilai menjadi momentum untuk makin meningkatkan eksistensi dan mengukuhkan ikhtiar Dimsa berkhidmat untuk umat.
Hal itu disampaikan Dirut Ponpes Dimsa Sragen, Ali Rosyidi saat menceritakan perjalananan Ponpes Dimsa Sragen dari nol hingga menapaki tahun ke-33 ini. "Untuk Milad ke-33 tahun ini kita mengusung tema berkhidmat untuk umat sempai kader bermartabat," ujarnya ditemui di Ponpes Dimsa Sragen, Jumat (30/12/2022).
Ali menuturkan Ponpes Dimsa tingkat SMP dan MA ini berdiri sejak tahun 1989. Kala itu, ponpes dirintis dengan ikhtiar membentuk kader umat, kader bangsa dan kader perserikatan. Guna mewujudkan misi itu, jajarannya berupaya menerapkan beberapa program unggulan. Selain ilmu agama dan akademik, ada ekstra wajib tapak suci yang diharapkan membentuk karakter para siswa dan santri.
Dari pembinaan ekstra dan kesungguhan itu, hasilnya, santri-santri Dimsa selalu menorehkan prestasi di beberapa ajang kompetisi di Sragen.
"Sejak awal kyai-kyai yang merintis pesantren memang ingin menjadikan pesantren sebagai garda depan perserikatan. Kalau kita maknai memang pesantren harus bisa melahirkan kader perserikatan, jadi estafet kepemimpinan Muhammadiyah kawah candradimuka ya di pesantren ini. Alhamdulillah melalui pesantren ini lahir perserikatan yang memang linier dan diinginkan,” jelasnya.
Ali menambahkan selama hampir lebih dari 3 dekade, Dimsa sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh hebat baik di jalur perserikatan maupun aspek lain. "Ada yang di Pimpinan Muhammadiyah, ada yang di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, ada yang di pusat Muhammadiyah itu yang harapan menjadi kader perserikatan. Alhamdulillah bisa terwujud,” tandasnya.
Termasuk di ranah politik, selama ini Muhammadiyah yang menjadi ruh Ponpes Dimsa membebaskan dan tidak hanya monopoli di satu partai. Ia menegaskan Muhammadiyah tidak berpartai tapi harapannya bisa di partai mana pun.
"Sehingga ibarat peribahasa bisa mengalahkan kancil yang berlari mengalahkan barisan keong, karena berbaris tidak nampak. Selama ini kader Muhammadiyah ada di PKS, Nasdem juga ada, di Golkar ada, di Gerindra juga ada, di PAN juga. Insya Allah kami mengajak alumni untuk kemajuan Ponpes,” tandasnya. (Sam)
BERITA TERKAIT
Purbalingga Fokus Enam Prioritas Pembangunan Tahun Depan
Biomedis Jadi Ilmu Favorit di Masa Depan
Lurah Sriharjo Kesal, Jalan Ambles di Wunut Belum Diperbaiki
Berbagi Senyum Berkah di Ramadan 2023, JNE Hadirkan Beragam Program
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Hari Film Nasional: Insan Perfilman Terus Bergerak Wujudkan Merdeka Berbudaya
Disperinaker Sukoharjo Pantau Pembayaran THR Idul Fitri 2023
Innalillahi..Bocah Kembar Terseret Arus Anak Sungai Serang, Begini Kondisinya
1.000 Anak Yatim di Salatiga Terima Santunan Ramadhan
Hujan Angin 'Ngamuk' di Bantul, Belasan Pohon Tumbang Timpa Rumah
Hebatnya Via Vallen, Sediakan Sahur Gratis Selama Bulan Ramadan Full!
Batal Jadi Host Piala Dunia U-20 Presiden Minta Jangan Saling Menyalahkan
Pendataan Ulang Tanah PT KAI di Wonogiri Tanpa Ribut-ribut
UNNES Terima 2.223 Mahasiswa Jalur SNBP
Bentengi Keluarga dari Radikalisme, Kaum Perempuan Perlu Memiliki Kecerdasan Digital
Dampak Hujan Angin di Jogja Hari Ini, Puluhan Pohon Tumbang dan Rumah Rusak
BRI Bantu Sistem Pengolahan Air Minum ke Panti Rehabilitasi
Pemkab Boyolali Serahkan Hibah Serta Insentif Pengasuh Ponpes dan Guru Ngaji
Jasa Armada Indonesia Raup Laba Bersih Rp150,6 Miliar di Tahun 2022
GKR Hemas ajak Perempuan Muslim Aplikasikan Pancasila
Alumni SMAN 1 Purwokerto Gelar Basar Ramadan