Tidak Ada Harga Gabah Dibawah HPP di DIY

Penjual beras di Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Foto : Fira Nurfiani)
Krjogja.com - YOGYA - Harga produsen gabah di tingkat petani DIY pada Desember 2022 sebesar Rp 5.434,62 naik 0,98 persen dibanding bulan sebelumnya Rp 5.382 per kg. Di tingkat penggilingan pun naik 0,93 persen dari Rp 5.452,00 menjadi Rp 5.502,56 per kg pada Desember 2022. Dari 78 observasi di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kulonprogo, Bantul dan Sleman, tidak ada harga gabah yang di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan jumlah observasi harga gabah pada Desember 2022 sebanyak 78 observasi, berupa kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 35 observasi atau 44,87 persen, Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 9 observasi atau 11,54 persen dan gabah luar kualitas sebanyak 34 observasi atau 43,59 persen.
"Rata-rata harga gabah di tingkat petani Rp 5.434,62 per kg sedangkan di tingkat penggilingan Rp 5.502,56 per kg. Selisih rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan terhadap HPP untuk GKG sebesar 11,37 persen dan untuk GKP sebesar 22,22 persen," katanya di Yogyakarta, Kamis (05/01/2023).
Sugeng menyatakan harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKG senilai Rp 6.500 per kg dengan varietas Mentik Wangi di Kabupaten Sleman. Sedangkan gabah kualitas GKP senilai Rp 5.400 per kg dengan varietas IR64 yang terdapat di Kabupaten Bantul. Sebaliknya, harga gabah terendah di tingkat petani senilai Rp 5.000 per kg pada gabah kualitas GKP dan luar kualitas dengan varietas Ciherang, Inpari, Situ Bagendit, IR64 dan Suppadi terdapat di Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Bantul.
"Pemilihan varietas padi yang ditanam petani biasanya berdasarkan produktivitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit, harga jual gabah yang tinggi, tekstur dan rasa beras yang dihasilkan," ujarnya.
Gabah berdasarkan varietas yang dihasilkan dan dijual petani yaitu varietas IR 64 sebesar 43,59 persen, Ciherang sebesar 35,90 persen, Inpari sebesar 6,41 persen, Mekongga sebesar 5,13 persen, Mentik Wangi dan Suppadi masing-masing sebesar 2,56 persen, dan varietas lainnya dengan total 3,85 persen.
"Rerata kadar air (KA) GKG 12,20 persen, GKP 22,84 persen dan gabah luar kualitas 29,10 persen. Secara total rata-rata kadar air 20,79 persen. Sementara rata-rata kadar hampa (KH) GKG pada Desember 2022 sebesar 6,90 persen, GKP 6,89 persen dan gabah luar kualitas 8,01 persen. Secara total rata-rata kadar hampa 7,38 persen," pungkasnya. (Ira)
BERITA TERKAIT
Sosialisasi Dan FGD Menyikapi Erupsi Merapi Terkini
Wonogiri Sudah Siap Sambut Arus Mudik
Disparpora Gelar Pelatihan Kuliner Khas Merapi - Merbabu
PLN Siap Amankan Pasokan Listrik di DIY
Polisi Jerat Pelaku Mutilasi Pakem dengan Hukuman Mati
Sudah Saling Kenal, Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Pakem
Mudah! Begini Cara Mencari Lagu Terbaru Online
Pertamina Amankan Stok dan Penyaluran Bahan Bakar Jateng-DIY
Bangun Komunitas Kendaraan Listrik, Menkeu Guyuri 7 Macam Insentif
Sah, Rocco Commisso Pemilik Baru ACF Fiorentina
Mengapa Pemerintah Larang Impor Pakaian Bekas Ilegal, Begini Jawaban MenkopUKM
Solo Marak Bisnis Thrifting, Begini Tanggapan Gibran
Jelang Ramadan, Polda DIY Bagikan Sembako Bagi Buruh
Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida, Siapa Saja?
Pesawat Lion Air Rute Bali-Solo Mendarat di Bandara YIA, Ini Penjelasannya
Perhoti dan Peragi Dampingi Tanam Kelengkeng
Pimpin PBVSI Lagi, Imam Sujarwo Tolak Naturalisasi Pemain Timnas
SPKLU Hadir di Kudus, Mudik Lebaran Lebih Nyaman
Bupati Klaten Lantik 60 Pejabat Baru
Persiapkam Angkutan Lebaran, DJKA-KAI Purwokerto Lakukan Inspeksi Keselamatan
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia